Unjuk Rasa Berlanjut: Pendukung Mursi Ditembaki Saat Shalat Tarawih, Dikepung dalam Masjid
KAIRO (SALAM-ONLINE): Setelah menembaki demonstran pendukung Presiden Mursi, Senin (15/7/2013) tengah malam hingga Selasa (16/7/2013) dini hari Kairo kembali mencekam.
Aparat kepolisian dibantu gerombolan bersenjata melancarkan serangan brutal terhadap massa pendukung Presiden Mursi di di Ramsis Square, Nahda Square, dan lainnya, di Kairo.
Parahnya lagi, seperti dilaporkan Al Jazeera, Selasa (16/7/2013), para pendukung Presiden Mursi diserang dengan senjata api dan gas air mata saat mereka melaksanakan shalat tarawih. Dilaporkan, setidaknya dua orang gugur dalam serangan brutal ini dan ratusan orang mengalami luka dan cedera dari ringan sampai parah.
Aparat dibantu gerombolan bersenjata mengepung Masjid Al Fath dan Lapangan Ramsis. Akibatnya sekitar 1000 jamaah terperangkap dalam masjid. Dalam pengepungan itu, pro Presiden Mursi melewatinya tanpa makan sahur.
Sampai saat ini puluhan ribu pendukung Mursi terus melakukan unjuk rasa di seluruh kota di Mesir. Mereka menuntut dikembalikannya status Mursi sebagai Presiden Mesir yang terpilih secara demokratis tahun lalu. Demonstran bertekad akan terus berunjuk rasa sampai hak Mursi sebagai presiden yang terpilih secara sah, dikembalikan.
Sebelumnya pihak keamanan bersikeras untuk membubarkan kerumunan dan unjuk rasa. Sekelompok demonstran terlihat menutup ‘Jembatan 6 Oktober’. Kemudian mereka melakukan aksi duduk di Lapangan Ramsis, Kairo. Untuk membubarkan aksi unjuk rasa itu, aparat keamanan menembakkan gas air mata, sebagaimana dilaporkan Al Arabiya, Senin (15/7/2013).
Sejumlah korban yang luka dilarikan ke rumah sakit, kebanyakan pendukung Presiden Mursi.
Sementara Reuters melaporkan, sebagian pendukung Mursi tampak melambai-lambaikan bendera Mesir, spanduk, dan potret pemimpin mereka yang ditahan. (salam-online)