Agar Jenderal Sisi Tak Merajuk, Amerika Akan Kirim Jet Tempur F-16 pada Militer Mesir

Jet tempur F-16 Amerika-jpeg.image
Pesawat tempur Jet F-16 Amerika

SALAM-ONLINE: Washington menegaskan akan mengirim bantuan jet tempur F-16 kepada militer Mesir dalam jangka beberapa pekan ke depan sebagaimana dikutip oleh Reuters beberapa waktu lalu. Hal ini seakan sebagai jawaban untuk aksi merajuknya Al-Sisi yang mengancam akan beralih pada Rusia jika Amerika tidak  segera membantunya menghadapi gerakan Ikhwanul Muslimin.

Terlepas dari itu, semenjak Anwar Sadat bersedia menandatangani perjanjian Camp David untuk berdamai dengan “Israel” dan mendukung upaya damai dalam penyelesaian konflik “Israel”- Palestina, maka Amerika merupakan pendukung utama militer Mesir.

“Tak ada perubahan pada rencana pengiriman  jet tempur F-16 kepada militer Mesir,” kata salah seorang pejabat kementerian pertahanan Amerika yang tidak mau disebut namanya.

Sementara pejabat lainnya menyatakan bahwa pengiriman tersebut akan dilakukan pada Agustus 2013 ini dan pengiriman berikutnya akan dilakukan pada Desember 2013. Amerika telah meng-anggar-kan sebesar US$ 650 juta untuk membantu militer Mesir dalam tahun fiskal 2013 ini. Sedangkan tambahan US$ 85 juta lagi masih menunggu persetujuan.

Baca Juga

Sejauh ini Presiden Amerika Barack Obama tidak mau menyebut bahwa tindakan Jenderal Al-Sisi menggulingkan Presiden Mursi yang terpilih dari hasil pemilu yang demokratis tersebut sebagai aksi kudeta. Karena, dengan demikian, bantuan AS kepada pihak militer Mesir tetap berjalan.

Sementara itu beberapa pengamat mengatakan bahwa dalam kasus ini negara Paman Sam itu berada pada situasi dilematis lantaran Amerika dan Uni Eropa paling getol menyuarakan demokratisasi di wilayah Timur Tengah yang selama ini dianggap masih dikuasai oleh penguasa diktator.

Upaya demokratisasi Timur Tengah telah membangkitkan gerakan rakyat untuk mendongkel rezim otoriter yang disebut dengan “Arab Spring”. Namun di sisi lain tumbangnya rezim rezim otoriter di Timur Tengah ini juga membuka pintu bagi gerakan Islam untuk mencapai panggung kekuasaan. Ini yang dikhawatirkan Amerika dan sekutunya, juga blok lainnya, seperti Rusia dan Cina beserta sekutunya. (Abu Akmal/salam-online)

Baca Juga