Dukungan Terselubung Barat terhadap Rezim Pembantai Rakyat Mesir

Mesir-rezim pembantai mesir-jpeg.imageSALAM-ONLINE: Irfan Ahmad seorang ahli antropologi politik dan dosen senior di Monash University, Australia, mengatakan bahwa kecaman Amerika, Inggris, Prancis dan Jerman terhadap pembantaian berdarah yang terjadi di Mesir hanyalah basa-basi paling basi.

Tanpa mau menyebut sebagai perebutan kekuasaan oleh Jenderal As-Sisi secara tidak langsung membuktikan dukungan terselubung mereka terhadap rezim pembantai pimpinan militer yang tidak sah, demikian diungkap Al-Jasarat (24/8/).

Sementara itu lusinan dokumen rahasia CIA telah terbongkar. Di dalamnya terungkap bahwa Washington diam-diam mendanai pemimpin oposisi yang merencanakan akan menggulingkan Presiden Mursi sebelum peristiwa kudeta militer 3 Juli 2013 lalu.

Dalam rubrik Indepth Feature Aljazeera.com dirilis bahwa Presiden Barack Obama menyatakan tidak memihak militer yang telah menggulingkan Presiden yang terpilih melalui pemilu yang sah dan demokratis. Namun beberapa dokumen yang bocor tersebut menunjukkan sebaliknya bahwa sebelum aksi kudeta tersebut, Amerika mengirimkan dana kepada tokoh senior oposisi Mesir yang bertekad menggulingkan Presiden Mursi.

Dokomen tersebut diperoleh dari hasil penelitian investigatif yang dilakukan oleh Universitas Berkeley Amerika. Di situ diungkap bahwa saluran rahasia Amerika telah mendanai pihak lawan politik Presiden Mursi dengan bungkus kegiatan dari Departemen Dalam Negeri yang berjudul “Program bantuan untuk demokratisasi Timur Tengah”.

Program ini dengan penuh semangat mendukung aktivis dan politisi yang dibebaskan dari tahanan setelah diktator Hosni Laa Mubarak digulingkan oleh aksi rakyat pada Februari 2011.

Ditambahkan bahwa program Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat itu disebutkan oleh pejabat Amerika Serikat sebagai bimbingan terhadap demokrasi yang merupakan bagian dari kebijakan pemerintah Obama untuk demokratisasi di Timur Tengah.

Aktivis yang mendapat bantuan program ini meliputi LSM penggiat demokrasi, serta tokoh-tokoh oposisi yang ditahan diktator Hosni Laa Mubarak dan para oposan yang melarikan diri ke luar negeri. (Abu Akmal/salam-online)

Baca Juga
Baca Juga