Istri Mursi: Ada Kekuatan Jahiliyah di Mesir

Mesir-istri Presiden Mursi-jpeg.imageKAIRO (SALAM-ONLINE): Tak pernah ada beritanya selama krisis politik di Mesir berlangsung, tiba-tiba Ibu Negara Negeri Piramida, Naglaa Mahmoud, istri Presiden Mursi, muncul di tengah-tengah massa demonstran. Ia meminta kepada para pendukung Presiden Muhammad Mursi untuk terus melakukan aksi penegakan konstitusi.

Suntikan moral kepada para pendukung suaminya itu dikatakan Naglaa, usai melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriah, Kamis (8/8/2013) pagi kemarin.

”Jangan ragu dengan menegakkan hukum-hukum Allah. Jangan bersedih hati. Kita tidak takut dengan mereka (militer dan oposisi),” kata dia, seperti dikutip Egypt Independent, Kamis (8/8/2013).

Naglaa percaya, mayoritas masyarakat Mesir mendukung kepemimpinan suaminya. Itu bukan pernyataan kosong jika menjadikan hasil pemilihan umum setahun lalu sebagai tolok ukur.

Perempuan 51 tahun ini juga meyakini ada kekuatan jahiliyah di belakang aksi inkonstitusional militer dan oposisi. Naglaa menyatakan dua kelompok tersebut adalah aktor utama pembungkaman keadilan di Mesir. Ibu dari lima anak ini juga menyampaikan salam atas nama suaminya untuk para pendukung.

Kini krisis politik di Mesir memasuki fase baru. Upaya mediasi yang dilakukan AS dan Uni Eropa untuk kedua pihak gagal. Mayoritas rakyat Mesir tetap pada tuntutannya: mengembalikan posisi Mursi sebagai presiden sah yang terpilih secara demokratis pada tahun lalu.

Di sisi lain, rezim kudeta telah mengultimatum massa pendukung Mursi untuk bubar dan menghentikan aksi damai mereka. Jika tidak, kekerasan kembali mengancam mereka.

Baca Juga

Sementara utusan dari AS dan Uni Eropa telah meninggalkan Kairo pada Rabu (7/8/2013) lalu setelah mereka mengajukan diri sebagai mediator dalam upaya dialog dan pencarian solusi damai antara rezim kudeta dengan pihak demonstran pendukung Mursi dengan melibatkan Qatar dan Uni Emirat Arab.

Namun, Para tokoh yang terlibat dalam upaya mediasi tersebut mengatakan antara pemerintah dan pendukung Mursi belum bisa bersatu dalam menemukan solusi damai. Para pendukung Mursi juga menolak adanya campur tangan asing dalam urusan dalam negeri Mesir.

Kemarin, Kamis (8/8/2013), massa demonstran pro Mursi menggelar shalat Idul Fitri. Setelah itu mereka kembali berdemo. Tuntutan tak berubah: kembalinya Mursi sebagai presiden yang sah bagi Mesir.

Para jamaah dan pengunjuk rasa mengatakan akan terus melakukan aksi damai sampai keinginan mereka terpenuhi.

“Saya datang ke sini karena saya ingin menyampaikan aspirasi bahwa keadilan di Mesir harus ditegakkan,” kata Ghada Idriss (35), salah satu jamaah, yang melakukan perjalanan dari provinsi Minya bersama suami dan dua anaknya.

“Dengan aksi damai ini, kami berharap siapapun yang berada di pemerintahan Mesir akan tahu bahwa kita menolak kembalinya sistem otoriter dan kekerasan seperti pada masa Husni Mubarak,” ungkapnya seperti dikutip MINA. (ROL/antara/salam-online)

Baca Juga