Rezim Teroris Bunuh dan Buru Para Pemimpin Ikhwan
KAIRO (SALAM-ONLINE): Rezim teroris Mesir dilaporkan telah melakukan perburuan di seluruh negeri terhadap para pemimpin Ikhwanul Muslimin. Demikian dilansir kantor berita Anadolu, Jumat (16/8/2013).
Agen Keamanan Nasional Teroris Mesir memburu para pemimpin Ikhwan atas tuduhan menghasut kekerasan. Selain itu, para pemimpin Ikhwan ini dituduh yang mengatur aktivitas kelompoknya.
Hari Kamis (15/8/2013) sebelumnya, pasukan teroris Mesir sudah menangkap para pemimpin Ikhwan di beberapa provinsi.
Empat pemimpin Ikhwan ditangkap di Delta Nil provinsi Beheira Kamis malam. Dua anggota Ikhwan lainnya, termasuk Sekretaris Jenderal Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), ditahan di Provinsi Assiut.
Pasukan keamanan Teroris Mesir juga menahan mantan anggota parlemen FJP Emad Syams al-Din di Delta Nil Provinsi Daqahliya dan Sekretaris Jenderal FJP untuk Gharbiya provinsi Ali Ahmed.
Pasukan teroris Mesir juga menyerbu dan menggeledah rumah tiga pemimpin Ikhwan di Delta Nil Kafr provinsi al-Sheikh.
Rumah mantan -Gubernur Kafr Syeikh Saad al Husseini dan keponakan pengkhotbah Salafi terkemuka Safwat Hegazi juga dicari.
Pasukan keamanan juga menyerbu rumah dan kantor mantan anggota parlemen dan Sekretaris Jenderal FJP Mohsen Radi Daqahliya. (Islampos
Seorang putra pemimpin Ikhwanul Muslimin Prof Dr Mohammad Badi’ terbunuh di Kairo saat aksi protes terhadap rezim teroris diktator militer Mesir pada Jumat (15/8/2013), demikian pernyataan Partai Kebebasan dan Keadilan Ikhwanul Muslimin Mesir, seperti dilansir Aswat Marsiya.
Ammar Badi’ (38) meninggal karena luka tembak yang diderita saat mengambil bagian dalam protes di Ramses Square, demikian dinyatakan pada halaman Facebook-nya.
Sementara itu, ayah Ammar, Mohammad Badi’ telah ditangkap karena dituduh oleh junta militer teroris telah menghasut kekerasan. Mohammad Badi’ akan menghadapi sidang yang dimulai pada 25 Agustus mendatang.
Kematian Ammar ini menyusul pembunuhan putri seorang politisi senior Ikhwanul Muslimin lainnya, Mohammad El-Beltagi yang juga telah ditangkap oleh junta militer teroris Mesir. Putri El-Beltagi yang baru berusia 17 tahun itu terbunuh dalam protes pekan ini.
Dilaporkan pula hari ini, Sabtu (17/8/2013), telah gugur Dr Khalid Al Banna, cucu pendiri Ikhwanul Muslimin, Hasan Al Banna. Ia gugur dekat lokasi ditembaknya sang kakek, Ay-Syahid Hasan Al Banna, pada 1949 silam.
Semoga semua mereka yang terbunuh dalam melawan kebiadaban dan kezaliman rezim teroris Mesir ini mendapatkan status sebagai syuhada, mati syahid.
Televisi rezim teroris Mesir juga melaporkan pada Sabtu (16/8/2013) bahwa putra Hassan Malek, pemimpin Ikhwanul Muslimin lainnya, telah ditangkap.
Polisi rezim teroris juga menahan politisi Ikhwanul Muslimin Gamal Heshmat, demikian pernyataan dari Aliansi Anti Kudeta. Heshmat adalah anggota terkemuka dari Partai Kebebasan dan Keadilan. (arrahmah.com), salam-online