Tim 8 Relawan HASI di Suriah Pindah ke Lokasi yang Lebih Aman

Suriah-hasi 8-kondisi rumah di kota salma jabal akrod-setelah serangan gencar tentara rezim asad-jpeg.imageSALMA (SALAM-ONLINE): Tidak seperti biasa sore ini Kepala Rumah Sakit Lapangan (RSL) dokter Rami Habib meminta kami, Tim 8 Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI), Syam Organizer, dan kru lainnya untuk berkumpul di ruangannya. Kelihatan sekali ada hal penting yang harus dibicarakan dengan seluruh kru RSL Salma.

Setelah memuji Allah dan bershalawat atas Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, dokter Rami menyampaikan rasa syukur atas apa yang sudah dilakukan oleh para relawan medis dan pencapaian para pejuang beberapa waktu lalu dengan mengusir tentara rezim Nushairi pimpinan Basyar Asad dari pos-pos militer mereka yang selama ini membahayakan perkampungan kaum Muslimin.

Selanjutnya, dokter Rami menyampaikan, ia mendapat kabar dari para pejuang bahwa Ambatah, desa yang beberapa waktu lalu sempat dikuasai para pejuang saat ini kembali direbut oleh rezim Asad. Dengan dikuasainya kembali Ambatah, ini kemungkinan serangan dari rezim tentara Asad akan semakin intens, apalagi sekarang mereka mendapat tambahan personil maupun persenjataan dari sekutunya China, Rusia, Iran dan Libanon.

Kekalahan demi kekalahan yang didapat oleh rezim Asad dari para pejuang Suriah menyebabkan mereka kalap, sehingga harus mendatangkan bala bantuan dari luar. Walaupun bagi kami ini bukanlah hal yang aneh, mengingat provinsi Lattakia ini adalah tempat kelahiran Basyar Asad sekaligus menjadi basis terbesar penduduk Nushairiyah yang ada di Suriah. Maka mereka akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mempertahankan wilayah ini.

Berangkat dari kekhawatiran dokter Rami akan keselamatan relawan kemanusiaan, khususnya yang datang dari Indonesia, ia memberi kesempatan kepada kami, untuk urun rembuk mencari solusi yang tepat dalam menghadapi kondisi yang kemungkinan ke depannya akan bertambah buruk.

Pertempuran yang akan semakin sengit, pasukan yang tidak berimbang, minimnya persenjataan yang dimiliki para pejuang serta terbatasnya jumlah pejuang yang ada menyebabkan tim medis dan relawan kemanusiaan harus mencari tempat yang aman.

Akhirnya semua sepakat untuk mundur dan memindahkan lokasi Rumah Sakit Lapangan ke tempat yang lebih aman. “Ya, kita harus mundur dan mencari tempat yang lebih aman untuk Rumah Sakit Lapangan,” ujar Abu Shofi memberi masukan. “Hal ini karena pentingnya keberadaan paramedis untuk membantu korban perang dan demi keberlangsungan kerja relawan-relawan selanjutnya, karena sepertinya konflik ini akan panjang,” lanjutnya.

Baca Juga

Bukan Pekara Mudah

Pertemuan pun berakhir dengan kesimpulan akan dipindahkannya rumah sakit ke tempat yang lebih aman. Walaupun semua hanya rencana, kami tetap berdoa bahwa Allah menolong hamba-hamba-Nya yang menolong Din-Nya dan yakin bahwa rencana Allah adalah lebih baik untuk kami semua.

Dan semoga Allah memberikan kekuatan kepada para tentara-Nya untuk melawan musuh-musuh-Nya sehingga keadaan berubah kembali, dimana para pejuang Suriah dapat mengamankan wilayah Salma dari tangan-tangan keji, tentara rezim Asad.

Bukan perkara mudah bagi kami Tim 8 relawan HASI dan dan Syam Organizer untuk bisa pindah begitu saja. Sungguh berat rasa hati ini untuk meninggalkan Kota Salma dengan segala ‘kengerian’nya. Hal ini disebabkan RSL Salma adalah rumah sakit pertama yang didirikan di provinsi Lattakia. Tak hanya itu, kami juga baru saja membuat ruang-ruang operasi dan pelayanan medis yang dirintis beberapa bulan lalu oleh tim-tim HASI sebelumnya. Sekarang, semua harus dimulai dari nol.

Alhamdulillah, kami bersyukur kepada Allah karena dapat berkumpul dengan para pejuang yang banyak mengajarkan kepada kami hakikat Syukur dan Sabar, sehingga kami dapat berlapang dada atas semua ujian yang Allah berikan. Bagaimana tidak, sebagian mereka sudah kehilangan anak, istri, orangtua, bahkan tidak sedikit yang tinggal seorang diri.

Lebih empat puluh tahun dikungkung rezim zalim, hampir tiga tahun lamanya berada dalam situasi perang, tapi mereka mampu tersenyum dan memberi semangat kepada kami untuk berlapang dada dan tetap bersabar di atas ujian-Nya. Karena Allah sedang memilih di antara hamba-hamba-Nya yang terbaik. Semoga Allah memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang dipilih karena ridho-Nya. Aamiin. Abu Romi/Abu Abdillah (HASI), salam-online

Baca Juga