BOGOR (SALAM-ONLINE): Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melarang penggunaan SICC (Sentul International Convention Center) di wilayah Sentul Kabupaten Bogor, sebagai tempat puncak acara penyelenggaraan Miss World 2013.
”Alhamdulillah, Bupati Bogor tidak akan pernah mengizinkan (SICC) sebagai tempat puncak acara Miss World,” ungkap ulama asal Bogor Prof Dr Didin Hafidhuddin, MSc seperti dikutip Republika, Senin (2/9/2013).
Menurut kiai Didin, sehubungan dengan berita yang menyebutkan puncak acara Miss World September ini akan diadakan di SICC Sentul, ia memohon kepada Bupati Bogor Rachmat Yasin agar tidak mengizinkan puncak acara Miss World digelar di SICC karena perhelatan tersebut merusak moral dan bangsa.
Kai Didin yang juga Guru Besar Institit Pertanian Bogor (IPB) itu mengajak para ulama dan tokoh Islam untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai musibah agama dan akhlak.
Ia mengapresiasi sikap Bupati Bogor tersebut. ”Kami mengapreasiasi kepada Bupati Bogor bersama MUI Kabupaten Bogor dan juga para tokoh umat dan pimpinan majelis taklim se-Kabupaten Bogor yang berusaha menolak diadakan Miss World di daerah Kabupaten Bogor,” ungkap kiai Didin penuh syukur.
Kiai Didin berharap, mudah-mudahan sikap Bupati Bogor itu bisa diikuti pejabat lainnya karena masalah ini adalah masalah besar, berkaitan dengan moral dan bangsa.
”Kita semua wajib menjaga moral dan akhlak bangsa di negara yang berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita jaga dari intervensi pemikiran dan kegiatan yang merusak moral,” jelasnya.
Dalam pandangan Kiai Didin, Miss World, sama sekali tidak ada manfaatnya dilihat dari sudut apa pun. ”Kita harus menjaga martabat kaum perempuan dari kegiatan-kegiatan yang merusak diri mereka sendiri,” jelasnya.
Apresiasi terhadap sikap Bupati Bogor juga diungkapkan Ustadz Hasan Basri Tanjung, MA, Ketua Yayasan Dinamika Umat dan dosen Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor.
”Negara akan kuat, jika umara mau mendengar atau meminta nasihat ulama. Syukur alhamdulillah, Bupati Bogor masih mendengar nasihat ulama yang diwakili Prof Dr KH Didin Hafidhuddin, MSc,” ujarnya kepada Republika, Senin (2/9).
Ustadz Hasan Basri Tanjung, MA mendoakan Bupati Bogor Rachmat Yasin untuk istiqomah. ”Semoga beliau konsisten dan kuat jika ada tekanan. Sebenarnya, bola panas ini ada di umara. Jika berani, seperti Pak Bupati Bogor Rachmat Yasin, beres urusan,” jelas Ustaz Hasan Basri Tanjung.
Berbagai daya dan upaya termasuk kekuatan massa, sambung dai asal Sumatera Utara ini, harus digunakan untuk menolak penyelenggaraan Miss World, dengan harapan tidak terjadi anarkis apalagi jatuh korban.
Hasan menilai, terlalu kecil efek sosial budaya untuk kemajuan negeri ini dari ajang maksiat dibanding dengan dampak buruk yang ditimbulkan. ”Semakin hancurlah moralitas generasi muda bangsa ini, karena legitimasi oleh pemerintah lewat umbar aurat,” jelasnya mengingatkan. (ROL)
Salam-online