FUI: “Ahok, Urusan Gereja Liar Dia Diam, Tapi Nyaring Jika Bicara Masjid”

masjid baitul arif yang dibongkar-jpeg.image
Masjid Baitul Arif yang dibongkar

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ini masih tentang pembongkaran masjid yang tanpa musyawarah. Salah seorang warga yang juga Wakil rektor Universitas Az-Zahra Jakarta, Taufan Maulamin,  menyesalkan tindakan pembongkaran Masjid Baitul Arif  di kawasan Jatinegara Jakarta Timur yang tanpa musyawarah itu. Ia pun membuat surat terbuka atas keprihatinannya kepada Gubernur DKI.

“Walikota Jakarta Timur telah melakukan pembongkaran Masjid Baitul Arif tanpa musyawarah dengan tokoh, alim Ulama dan jamaah Masjid Baitul Arif, RW 1 Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara. Sudah 15 hari shalat 5 Waktu dan 2 kali Jumat tidak dapat dilakukan,” tulis Taufan seperti dikutip Voa-Islam, Jumat (27/9).

Meski lokasi dan tanah masjid adalah milik Pemda DKI, kata Taufan, namun seyogianya Pemda tidak melupakan masjid adalah baitullah yang sangat dimuliakan oleh semua Muslim. Karenanya, mestinya hal itu dilakukan dengan santun dan beradab.

Taufan juga mengingatkan akan wilayah Jatinegara. “Jatinegara merupakan kawasan Muslim yang sangat taat dan sangat fanatik sejak zaman penjajahan, banyak tokoh, alim ulama dan masyarakat Muslim merasa tersinggung dan menyayangkan tindakan tersebut,” kata Taufan.

FUI Protes

Sementara itu, aktivis Forum Umat Islam (FUI) Jakarta Bernard Abdul Jabbar menegaskan, tindakan pemerintah provinsi DKI Jakarta membongkar Masjid Baitul Arif di Jatinegara sebagai perilaku arogan yang melecehkan Islam dan kaum Muslimin.

Menurut Bernard, Pemda DKI dalam hal ini Wakil Gubernur, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sebagai pihak yang keras memerintahkan pembongkaran, harus paham, shalat umat Islam tidak boleh terhenti, dan semestinya disediakan dulu tempat penggantinya jika memang harus dibongkar.

Baca Juga

“Ahok jangan arogan, padahal dalam agamanya sendiri diajarkan untuk menghormati agama orang lain. Karena pegang kekuasaan dia jadi membabi buta melawan masyakarat Muslim. Seharusnya gereja-gereja liar yang ia bongkar. Apa dia tak tahu banyak gereja seperti di Jelambar, Kemayoran dan lain-lain yang berdiri tanpa izin? Kenapa urusan gereja liar dia diam, tapi nyaring jika bicara masjid?” ungkap Bernard.

Belajar dari Medan, Sumatera Utara, Masjid Al Ikhlas pernah dibongkar oleh Kodam I/BB lantaran telah ditukar guling dengan pihak pengembang. Umat Islam, dimotori oleh FUI-Sumatera Utara protes dan menuntut agar dibangun kembali di lokasi semula. Setahun lebih umat Islam shalat Jumat di Jl. Timor Medan sebagai upaya perjuangan.

“Alhamdulillah, pada 15 Mei 2012 Masjid Al Ikhlas yang dirobohkan pada 4 Mei 2011, dibangun kembali. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Pangdam I/BB Mayjend Lodwijk F. Paulus (muallaf),” kisahUstadz Sudirman Timsar Zubir, dari FUI Sumatera Utara.

Menurut Ustadz Sudirman, Masjid adalah Rumah Ibadah dan simbol bagi umat Islam, dilindungi oleh UUD 1945 yang dituangkan dalam UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, dimana  prosedur pembongkaran Masjid harus mendapat persetujuan (izin) dari Menteri Agama.

“Kenapa Masjid Al Barokah dibongkar umat Islam Jakarta diam saja?” sesal Ustadz Sudirman Timsar Zubir, prihatin. (Voa-Islam)

salam-online

Baca Juga