Ratusan Muslim Prancis Antre Jihad ke Suriah

Jihadis Prancis-jpeg.imagePARIS (SALAM-ONLINE): Lebih dari 300 warga Prancis saat ini terlibat dalam perang di Suriah. Sebagian dari mereka berencana untuk pergi atau baru saja kembali dari sana, demikian menurut Menteri Dalam Negeri Prancis, Manuel Valls, kepada radio Prancis, Inter Radio, seperti dirilis oleh liveleaks (19/9).

Mengutip laporan intelijen, Valls mengatakan, saat ini ada lebih dari 130 warga Prancis yang berperang di Suriah—dan sekitar 50 di antaranya telah kembali ke Prancis, sekitar 40 orang masih berada di daerah transit, 100 orang lainnya kemungkinan besar baru akan bergabung dalam jihad di Suriah.

“Ini adalah fenomena yang membuat saya khawatir karena mereka mewakili kekuatan yang membahayakan ketika mereka kembali ke tanah kami,” kata Valls . “Kami sangat menaruh perhatian dalam masalah ini,” tambahnya.

Prancis, yang memiliki penduduk Muslim terbesar di Eropa Barat, telah meningkatkan pemantauan terhadap gerakan Islam sejak peristiwa Mohamed Merah, pria bersenjata yang terinspirasi Al-Qaidah, menewaskan tujuh orang di barat daya Toulouse tahun lalu.

Mohamed Merah diketahui telah terlibat dalam pertempuran di Pakistan dan Afghanistan, dan intelijen Prancis telah memverifikasi latar belakang Merah melalui kontak dengan kelompok “militant” di kedua negara tersebut.

Menurut konsultan pertanahan Inggris, diperkirakan terdapat sekitar 10.000 jihadis dari berbagai negara di seluruh dunia ikut terlibat mendukung kelompok perjuangan menggulingkan Presiden Basyar Al-Asad di Suriah dan ingin mengganti rezim Syiah Nushairiyah itu dengan Islam.

Baca Juga

Pihak  “kontra-terorisme” mengatakan bahwa serangan senjata kimia oleh rezim Asad di dekat Damaskus pada 21 Agustus 2013 lalu bisa mendorong kelompok jihadis melakukan jihad lebih intens di Suriah, dan meningkatkan jumlah generasi baru kelompok Islam untuk berdatangan ke negeri perang itu—sesuatu yang dikhawatirkan oleh rezim Barat ketika mereka, para pejuang Islam itu, kembali ke negara asal mereka.

“Jika mereka tidak mampu untuk mendirikan sebuah negara Islam di Suriah, mereka akan datang kembali dengan membawa kemarahan dan kekecewaan,” demikian menurut Marc Trevidic, hakim  “kontra-terorisme” Prancis.

Setidaknya satu jihadis  asal Prancis telah gugur dalam pertempuran di Suriah. Seorang pria kulit putih bernama Jean Daniel, 22 tahun, masuk Islam di Toulouse, dikonfirmasi telah gugur dalam bentrokan dengan pasukan rezim Asad pada Agustus lalu.

Valls sebelumnya memperingatkan, “Ada beberapa lusin, atau mungkin beberapa ratus ‘militan’ Islam seperti Mohamed Merah di negara kita.”

Menurut Valls, kehadiran mereka sebagai “bom waktu” bagi Prancis. (Abu Akmal/salam-online)

Baca Juga