Ribuan Massa Hadiri Seminar Nasional Bahaya Syiah di UNS Solo
SOLO (SALAM-ONLINE): Meski sehari sebelumnya mendapatkan banyak SMS gelap, namun pelaksanaaan Seminar Nasional ‘Bahaya Syiah terhadap NKRI dan Persatuan Umat’di Solo berjalan lancar dan aman.
SMS gelap berupa teror, gangguan, ancaman dan lain sebagainya yang menghendaki agar seminar nasional tersebut ditunda atau dipindah tempatnya, dan bahkan ada yang mendesak agar acara tersebut dibatalkan.
Seminar nasional tersebut digelar di Masjid Nurul Huda komplek Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS Solo), pada Ahad (22/9/2013) sebagai bentuk respon dan keresahan masyarakat akan bahaya aliran Syiah.
Dan diluar dugaan, acara seminar nasional tersebut justru dihadiri sekitar lima ribuan peserta, tak hanya umat Islam dari kota Bengawan, tetapi juga diikuti oleh kaum Muslimin dari luar kota Solo.
Menurut pantauan voa-islam.com, kaum Muslimin yang hadir dalam seminar nasional di Masjid Nurul Huda UNS Solo Ahad pagi itu antara lain datang dari Purwodadi, Semarang, Pati, Surabaya, Bandung, Jakarta, Jepara, dan kota-kota lainnya.
Bahkan ada jamaah ibu-ibu dari kota Kembang Bandung sebanyak satu bus besar (sekitar 60 orang) yang datang ke Solo untuk menghadiri seminar nasional tersebut, ingin mengetahui kesesatan ajaran agama Syiah.
“Kami dari Bandung rombongan satu bus besar, karena kami tertarik dan ingin mengikuti acara ini dan mengetahui ajaran Syiah agar kami bisa menjauhinya,” kata Ibu Hafshoh (nama samaran) kepada voa-islam.com sebelum acara.
Tidak hanya jamaah ibu-ibu dari Bandung. Ada pula jamaah dari kota Ukir Jepara sebanyak dua mobil pribadi yang menyempatkan waktunya untuk mengikuti seminar nasional tentang bahaya laten ajaran sesat Syiah itu.
Ibu ‘Aisyah mengatakan, ia memang sering mengikuti pengajian ustadz Athian Ali Da’i di Bandung (salah satu pembicara dalam seminar nasional tersebut) saat menjenguk anaknya ke kota yang dijuluki Paris Van Java itu.
“Saya memang suka dengan pengajian Ustadz Athian Da’i dan sering ikut ngaji kalau saya pas ke Bandung menjenguk anak saya. Karena menurut saya acara ini bagus, maka saya datang ke sini,” ucapnya.
“Memang pengetahuan saya dan keluarga serta kawan-kawan tentang Syiah itu terbatas. Makanya kami datang ke sini agar mengetahui ajaran Syiah, supaya kami bisa menjauhi dan mewaspadainya,” tandasnya.
Seminar Nasional ini diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo dan Universitas Sebelas Maret (UNS). Di antara tokoh yang mengisi seminar nasional tersebut adalah KH Athian Ali Moh. Da’i, MA (Bandung/Ketua FUUI), Ustadz Farid Achmad Oqbah, MA (Pakar Syiah dan pengurus MIUMI Jakarta), KH M Said Abdul Shomad, Lc (Komisi Dakwah MUI Makassar) dan DR Mu’inudinillah Basri, MA (Ketua DSKS).
Dalam sambutannya, Ketua MUI Solo sekaligus Guru Besar Kedokteran UNS Solo Prof Dr Zainal Arifin Adnan mengatakan, forum ini diadakan sebagai benteng untuk akidah umat dari ajaran Syiah. Dengan menghadirkan para pakar, MUI Solo ingin menjelaskan kepada umat secara ilmiah tentang kesesatan ajaran Syiah.
“Pesan dari Pak Rektor UNS majelis ini adalah majelis ilmiah yang tidak ngawur. Karena kita mendatangkan para pakar di sini,” katanya di hadapan ribuan peserta dan juga Polres, Dandim, dan aparatur Kota Solo.
Panitia, kata Prof Zainal, mengadakan diskusi ini secara ilmiah sebagai bentuk pertanggungjawaban intelektual kepada publik. Sebab UNS dan MUI Solo tidak hanya bertanggungjawab kepada sesama manusia, tapi juga bertanggungjawab kepada Allah karena acara ini disaksikan langsung oleh Allah.
“Karena itu kajian kita tidak asal karena bersandarkan pendekatan ilmiah, pustaka, dan penelitian dari para pakar,” jelasnya. (Khalid Khalifah/Voa-Islam/Pz/Islampos)
salam-online