Yahudi Ortodoks Peringati Hari Raya Sukkot di Masjidil Aqsha

Yahudi masuk ke komplek al aqsha dikawan tentara zionis-jpeg.imageSALAM-ONLINE: Sekelompok Yahudi ultra-Ortodoks dikawal oleh pasukan “Israel” memasuki komplek Masjid Al-Aqsha di Yerusalem, Kamis (26/9) kemarin, demikian lansir kantor berita Ma’an (26 /9).

Saksi mata mengatakan kepada koresponden Ma’an bahwa setidaknya 26 orang memasuki pekarangan masjid dengan dikawal oleh polisi dan militer, untuk merayakan hari libur terakhir dari festival Sukkot yang jatuh pada tanggal 15 Tishri (bulan ke 7 kalender Yahudi), yaitu 5 hari setelah hari raya Yom Kipur.

Hari Raya Sukkot dirayakan untuk memperingati berakhirnya 40 tahun “Bani Israil” terkatung-katung di gurun Sinai. Setelah dipimpin Nabi Musa ‘alaihissalam menyeberangi laut merah untuk menyelamatkan diri dari kejaran tentara Fir’aun, “Bani Israil” menolak berjihad melawan penduduk Palestina yang saat itu masih menyembah matahari, sehingga mereka dihukum Allah terkatung-katung selama 40 tahun di gurun Sinai.

Menurut Ma’an, lebih dari 700 orang Yahudi Ultra-Ortodoks telah memasuki komplek itu sejak Rabu (25/9) lalu untuk merayakan hari Sukkot. Ini adalah jumlah terbanyak Yahudi memasuki Al-Aqsha sejak 1980 pencaplokan Yerusalem. Selama ini secara berkala tentara “Israel” membolehkan wisatawan memasuki pekarangan masjid.  Para wisatawan Yahudi sengaja sering memasuki area itu untuk menyerang orang yang beribadah atau menodai situs. Sementara itu, tentara “Israel” melarang Muslim di bawah usia 50 tahun untuk memasuki pekarangan Masjidil Aqsha, tempat suci ketiga dalam Islam.

Tigabelas tahun lalu ketika Perdana Menteri Ariel Sharon memasuki  pekarangan Masjid Al-Aqsha, telah  menyebabkan meletusnya gerakan intifadhah di Palestina yang belum berakhir hingga hari ini.

Kini sejalan dengan seruan Yahudi Ortodoks kepada pemukim “Israel” agar melakukan long march memasuki pekarangan Al-Aqsha untuk merayakan Hari Sukkot, Knesset (parlemen Israel) melakukan voting dan menyetujui Undang Undang yang membolehkan pemukim Yahudi memasuki pekarangan Masjidil Aqsha.

Lebih jauh dari itu Knesset sedang menggodog usulan UU yang membagi Haram Asy-Syarif (komplek dimana terletak Masjidil  Aqsha) menjadi dua, yaitu untuk Muslim dan untuk Yahudi yang akan dipisahkan dengan tembok pemisah. Hal yang sama pernah dilakukan pada Masjid Ibrahimi di Hebron beberapa waktu lalu. Maka jika sudah begini, gelombang intifadhah baru mungkin bisa muncul di Palestina (Abu Akmal/salam-online)

Baca Juga
Baca Juga