Dasar Gila, ‘Israel’ Mau Bagi Dua Masjid Al Aqsha

Masjid Al Aqsha-1-jpeg.imagePALESTINA (SALAM-ONLINE): “Israel” berencana membagi Masjid Al Aqsha menjadi dua. Satu untuk pengunjung Muslim, dan bagian lainnya untuk Yahudi. Rencana ini menjadi pembahasan parlemen “Israel”, Knesset.

Perdebatan panas pun mengemuka. Anggota parlemen dari kalangan Arab memprotes rencana itu. Menurut mereka, pembagian Masjid Al Aqsha merupakan ide gila. “Tidak ada kuil, yang ada masjid,” kata Jamal Zehlaqa, anggota Knesset, seperti dilansir jerusalem post, Rabu (6/11).

Pada awal pembahasan di Knesset, Wakil Menteri Urusan Agama Israel, Eli Ben-Dahan mengatakan pihaknya telah meminta kepala Rabi negara guna meneliti kemungkinan diizinkannya orang Yahudi berdoa di Masjid Al Aqsha. Ini yang kemudian menyulut kemarahan anggota parlemen dari keturunan Arab-Israel.

Kemarahan semakin menjadi-jadi ketika Ketua Parlemen Miri Regev, menjelaskan masalah itu dengan menyebut Masjid Al Aqsha sebagai ‘Mount Temple’. Zehlaqa mengingatkan rencana membagi Masjid Al Aqsha hanya akan memicu intifadhah ketiga.

“Anda bermain dengan api. Saya tidak mengancam, tapi itu yang akan terjadi,” kata dia.

Kolega Zehlaqa, Hadash Muhammad Barakei menegaskan siapapun yang menodai Al Aqsha hanya akan mendorong umat Islam marah. “Intifadhah kedua pecah karena itu,” ungkapnya.

Baca Juga

Statistik Polisi “Israel” mencatat jumlah kunjungan orang Yahudi ke Masjid Al Aqsha meningkat. Pada tahun 2010 jumlah orang Yahudi yang berkunjung mencapai 5.792 orang, lalu meningkat menjadi 8.247 pada tahun 2011.

Mufti Yerusalem, Mohamed Hussein menilai RUU tersebut hanya akan memicu ketegangan baru antara Islam dan Yahudi di wilayah tersebut. “Israel ingin mengusir umat Islam dari Masjid Al Aqsha. Kami akan melawan setiap rencana yang ingin mengusir umat Islam. Ini adalah situs suci umat Islam,” kata dia.

Menurut Nasser al-Rayes, peneliti hukum untuk Hak Asasi Manusia (HAM),  RUU itu merupakan keinginan “Israel” untuk mengunci Kota Yerusalem. “Mereka ingin menjauhkan Al Aqsha dari umat Islam, apalagi sekitar 1.900 unit pemukiman Yahudi bakal dibangun di sana,” ujarnya. (ROL)

Salam-online

Baca Juga