Ikhwan: Lakukan Kekerasan, Aparat Mesir Bakar Universitas Al Azhar
KAIRO (SALAM-ONLINE): Ikhwanul Muslimin di Mesir menegaskan bahwa aparat kepolisian berada di balik dibakarnya kampus Universitas Al Azhar saat berlangsungnya aksi kekerasan terhadap mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di kampus tersebut.
Massa Mahasiswa yang mendukung gerakan Ikhwanul Muslimin (IM) di Mesir bentrok dengan polisi di kampus Universitas Al Azhar di Kairo, Sabtu (28/12). Seorang mahasiswa gugur dalam kekerasan yang dilakukan oleh polisi ini.
Para pejabat keamanan menuding sejumlah mahasiswa mencegah rekan-rekan mereka untuk mengikuti ujian, kemudian membakar gedung Fakultas Perdagangan dan Fakultas Pertanian ketika polisi berupaya membubarkan mereka.
Klaim bahwa mahasiswa membakar gedung tersebut sudah dibantah oleh pendukung Ikhwanul Muslimin. Namun tak kurang dari 60 orang mahasiswa ditangkap oleh aparat keamanan.
“Mereka itu mahasiswa teroris,” demikian pernyataan stasiun televisi milik Pemerintah Mesir, seperti dikutip Reuters, Ahad (29/12).
Ikhwanul Muslimin membantah tuduhan pihak kepolisian. Mereka menuduh balik bahwa pihak kepolisian berada di balik kebakaran itu.
Mahasiswa Al Azhar yang gugur dalam aksi kekerasan itu bernama Khaled el-Haddad. Polisi menyatakan Haddad merupakan pendukung kelompok Ikhwanul Muslimin yang baru saja dinyatakan sebagai organisasi “teroris”.
LSM HAM di Mesir sendiri menduga penyebutan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi “teroris” bermotif politik.
Sehari sebelumnya juga terjadi aksi kekerasan. Lima orang gugur dalam dalam bentrok antara aparat keamanan dan pendukung Ikhwanul Muslimin di sejumlah lokasi di Mesir.
Pada hari Rabu (25/12) rezim dukungan militer menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi ”teroris”. Dengan penetapan ini rezim hasil kudeta itu punya dalih untuk menyita aset organisasi tersebut.
Sejak September lalu, gerakan ini sudah dilarang beraktivitas.
Bentrok antara polisi dan mahasiswa pendukung Ikhwanul Muslimin sering terjadi di kampus Universitas Al Azhar sejak Presiden Mohammad Mursi digulingkan militer 3 Juli 2013 lalu.
Ikhwanul Muslimin menegaskan, aparat melakukan tindak kekerasan terhadap mahasiswa untuk menyumpal mulut mereka, agar mereka tak punya nyali menyuarakan protes atas kezaliman dan penindasan rezim militer terhadap umat Islam di Mesir. (bbc/salam-online)