JAKARTA (SALAM-ONLINE): Kedatangan tiga tokoh Timur Tengah atas undangan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ke Indonesia, tidak berdampak apapun bagi para aktivis Islam. Terlebih, bagi para tahanan yang mendekam di penjara karena tuduhan “terorisme”.
Hal itu diutarakan oleh Abu Yahya, salah seorang aktivis Islam di Lapas Cipinang kepada Kiblatnet, Jumat (13/12).
“Apa yang mereka lakukan itu gak ada pengaruhnya sama sekali. Densus dan BNPT pun sudah tahu,” ujarnya saat dikunjungi Kiblatnet di ruang kunjungan tahanan LP Cipinang.
Abu Yahya menegaskan bahwa agenda deradikalisasi BNPT dengan mendatangkan Dr Najih Ibrahim, Hisyam Najjar dan Ali Hasan Al-Halabi, hanyalah sebagai acara simbolik untuk menghabiskan anggaran akhir tahun.
“Agenda utamanya adalah untuk menyudutkan para aktivis jihad, bukan pada substansi dialognya menyebarkan pemikiran syubhat mereka (BNPT, red),” ujar Abu Yahya lagi.
Karena, kenyataannya saat kunjungan tiga tokoh deradikalisasi ke LP Cipinang pada Rabu (11/12) lalu, yang terjadi adalah monolog, bukan dialog.
Menurut Abu Yahya, apa yang disampaikan oleh mereka berkaitan dengan pembunuhan seorang Muslim dan mengkafirkan orang Islam juga bukan problem krusial yang diperselisihkan oleh para aktivis Islam di Indonesia.
Namun, Abu Yahya menyoroti bahwa kegiatan ini mendapat sorotan dan publikasi yang luas dari media massa, sehingga syubhat pemikiran yang disebarkan oleh para ‘agen’ dari Timur Tengah ini bisa sampai kepada orang banyak. (sdqfajar/kiblatnet)
salam-online