Ada Keterlibatan Amerika dan Bonekanya untuk Kacaukan Barisan Mujahidin Suriah

Suriah-Mujahidin ISIS-jpeg.image
Mujahidin ISIS

SURIAH (SALAM-ONLINE): Amerika dan bonekanya di Suriah sangat khawatir Mujahidin (pejuang Islam) berhasil menumbangkan rezim Syiah Nushairiyah pimpinan Basyar Asad. Karena itulah, musuh-musuh Allah itu menyusup dan mencoba mengacaukan barisan Mujahidin, sehingga harapan mereka, muncul konflik internal antara brigade Mujahidin di Suriah.

Jadi, kalau ada berita yang mengabarkan adanya konflik antar brigade di internal Mujahidin Suriah, itu ternyata tidak lepas dari peran Amerika Serikat (AS) dan kelompok Shahwat atau kelompok boneka yang tugasnya sebagai perpanjangan tangan kepentingan AS di Bumi Syam itu.

Sebuah video yang diunggah di YouTube menunjukkan keterlibatan dua kelompok (AS dan bonekanya) tersebut dalam memerangi umat Islam di Suriah. Dalam video yang berdurasi 2 menit 30 detik itu terlihat salah seorang perwakilan kelompok Shahwat (boneka AS) yaitu Malik Kurdi bersama seorang komandan angkatan darat AS sedang menyusuri beberapa wilayah di Suriah yang sudah mereka “bebaskan” dari tangan Mujahidin.

Perlu diketahui sebutan Shahwat sudah muncul sejak era peperangan Irak dan sebutan ini ditujukan kepada mereka yang berpaling memusuhi barisan Mujahidin.

Kemudian kita diajak untuk mengikuti sang komandan AS dan Malik Kurdi yang berkunjung ke kota Dana, lokasi dibunuhnya seorang Mujahid ISIS oleh Shahwat.

Selain menjelaskan kerjasama antara Malik Kurdi sebagai salah satu pentolan Shahwat, video itu juga menunjukkan kondisi kantor Mahkamah Syariah milik mujahidin ISIS paska mendapatkan serangan dari kelompok Shahwat yang setia kepada Paman Sam.

Baca Juga

Kondisi yang cukup rusak melanda kantor Mahkamah Syariah milik Mujahidin ISIS. Memang lazim diketahui banyak faksi sekuler dan liberal ditambah para Shahwat yang tidak menyukai tindak-tanduk ISIS yang berupaya menegakkan hukum Allah di Bumi Syam itu.

Selain itu, mereka pun melancarkan isu Muhajirin atau para pejuang yang berasal dari luar Suriah untuk angkat kaki dari negeri para sahabat radhiyallahu anhuma itu. Para Muhajirin suka atau terpaksa harus pergi dari Suriah. Jika tidak mau, mereka akan ditawan atau dibunuh oleh para munafikin.

Di depan kantor Mahkamah Syariah muncul seorang warga Suriah yang diwawancarai tentang kondisi di negeri itu, terutama di wilayah yang dikuasai oleh Mujahidin ISIS. Dengan lantang warga itu mengatakan di sana hanya tegak syariat Allah, bukan syariat thaghut Basyar Asad.

“Di sini kami takut kepada Allah, di sana (di daerah rezim Asad) mereka tidak takut kepada Allah. Di sini kami berpegang pada firman Allah dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan perkataan Basyar Asad thaghut dan juga bukan perkataan orang-orang,” kata pria itu.

Kemudian pria yang berusia sekitar 40 tahun itu memanjatkan doa kepada Allah agar umat Islam diberikan kemenangan dan keteguhan. “Semoga Allah memberikan kemenangan kepada kita dan semoga Allah bersama kita, insya Allah,” katanya (bumisyam.com).

salam-online

Baca Juga