IPW: ‘Penggerebekan Densus di Ciputat Ibarat Adegan Sinetron’

Terorisme-Kapolri (tengah) didampingi Kabareskrim Suhardi Alius (kedua kiri) bincang dg Kasubdit Jatrantas Polda Metro AKBP Herry Heryawan (kanan) saat kunjungi operasi penggerebekan rmh terduga teroris di Ciputat-jpeg.image
Kapolri (tengah) didampingi Kabareskrim Suhardi Alius (kedua kiri) berbincang dengan Kasubdit Jatrantas Polda Metro AKBP Herry Heryawan (kanan) saat mengunjungi rumah tersebut “teroris” di Ciputat

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Indonesia Police Watch (IPW) mengaku heran dengan penggerebekan terduga “teroris” yang dilakukan polisi di saat sebagian orang sedang merayakan malam tahun baru. IPW menuding Polri sengaja menciptakan suasana dramatis menyusul penggerebakan di Ciputat kemarin, yang berlanjut ke Banyumas dan Rempoa, Bogor.

“Seolah Polri ingin membangun suasana dramatis, sehingga isu penggerebekan ‘teroris’ ini ibarat adegan sinetron. Memang patut dipertanyakan, ada apa di balik penggerebekan ‘teroris’, kok selalu dilakukan di bulan Desember,” ujar Ketua Presidium IPW, Neta S Pane kepada Okezone, Rabu (1/1/2014) malam.

“Sepertinya penangkapan ‘teroris’ di setiap bulan Desember menjadi agenda sibuk Densus 88. Modus ini, hampir sama dengan penggerebekan pabrik-pabrik narkoba. IPW berharap kondisi ini dicermati Polri, jangan sampai ada kesan bahwa kalau ada kepentingan tertentu polisi dengan cepat menggerebeknya,” tuturnya.

Menurut Neta, kepentingan yang dimaksud yakni isu ‘teroris’ tersebut sempat disinggung-singgung Presiden SBY yang mengatakan menjelang Natal dan tahun baru akan ada ancaman ‘teroris’. Fakta ini lanjutnya, menunjukkan sesungguhnya patut diduga bahwa pemerintah sebenarnya sudah tahu tentang keberadaan “teroris” tersebut.

Baca Juga

“Jadi, kalau mau serius kapan saja bisa menggerebeknya. Tapi yang terjadi dilakukan penggerebekan di malam tahun baru sehingga muncul kesan dramatis yang melahirkan kesan teroristaiment yang sarat dengan kepentingan tertentu, yakni pencitraan pemerintah,” urai Neta.

“Lalu siapa yang bisa membuktikan kalau orang-orang yang disebut sebagai ‘teroris’ itu sebagai penembak polisi, wong keenamnya sudah mati ditembak,” pungkasnya.

Sebelumnya diwartakan, anggota Densus 88 Antiteror Polri menggerebek sebuah rumah kontrakan di Gang H. Hasan, Jalan KH Dewantoro, RT 04/ RW 07, Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa 31 Desember 2013 malam. Rumah kontrakan tersebut disewa oleh Nurul Haq alias Dirman. Enam orang yang disebut polisi sebagai “teroris” tewas ditembak saat terjadi aksi baku tembak, demikian keterangan polisi. (okezone)

salam-online

Baca Juga