Pejuang Islam Lancarkan Serangan, 300 Tentara Rezim Suriah Tewas
QUNAITHIRAH (SALAM-ONLINE): Sumber-sumber brigade Mujahidin di selatan Suriah menegaskan bahwa pejuang Islam masih mengontrol jalan raya Assalam di daerah Qunaithirah, selatan Suriah. Assalam merupakan jalan penting di daerah tersebut, karena menghubungkan daerah Qunaithirah dengan provinsi-provinsi lain di Suriah.
Dilansir situs berita jihad ardalrebat.net, Senin (6/1/2014), Mujahidin mulai masuk dan mengontrol kota tersebut sejak sepekan lalu. Mujahidin melancarkan serangan besar dengan menggunakan bom mobil, menargetkan kumpulan pasukan rezim yang mengamankan jalan utama tersbut.
Dilaporkan sejumlah sumber, lebih dari 300 prajurit dan perwira pasukan rezim tewas akibat serangan itu, sehingga memuluskan Mujahidin merangsek masuk untuk mengontrol jalan penting tersebut.
Sumber itu juga menyebutkan, di antara tentara yang tewas adalah Brigadir Jenderal pasukan rezim, Syarif Yazbek Morteza dan seorang letnan yang disebut-sebut sering melakukan pelecehan terhadap wanita-wanita Suriah di daerah tersebut, sebagaimana dilaporkan aktivis media dan Mujahidin.
Tidak hanya itu. Dua tank tempur, kendaraan militer jenis BMB, Chilka, Zil dan sebuah bus pembawa amunisi milik pasukan rezim juga hancur selama serangan dahsyat tersebut. Mujahidin juga berhasil menyita sebuah tank tempur, kendaraan militer Chilka dan BMB serta peralatan militer lainnya yang masih bisa digunakan.
Sumber lain menambahkan bahwa pasukan rezim terus berusaha merebut kembali daerah itu dari tangan Mujahidin. Namun, usaha mereka mendapat perlawanan sengit sehingga pasukan rezim Syiah Nushairiyah itu frustrasi.
Bom Birmil pun dijatuhkan untuk menggempur daerah yang dikendalikan Mujahidin tersebut. Akibatnya, dilaporkan puluhan warga sipil terbunuh dan terluka. Rumah sakit-rumah sakit lapangan yang berada di daerah tersebut pun mulai kekurangan obat-obatan untuk mengobati warga yang terluka akibat Birmil.
Sejak empat hari terakhir aliran listrik terputus di daerah Qunaithirah dan sebagian besar di wilayah sekitarnya. (hunef/kiblatnet)
salam-online