JAKARTA (SALAM-ONLINE): Pernyataan Kapolri Sutarman bahwa buku tulisan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (ABB) berjudul Tadzkiroh sebagai salah satu penyebab maraknya aksi perampokan terhadap bank dan toko emas oleh kelompok terduga “teroris”, dibantah keras oleh Abdurrahim Ba’asyir, putra ABB.
“Pihak kepolisian sudah berbohong, tidak ada satu bagian mana pun dari buku Tadzkiroh yang menyebut soal membolehkan melakukan perampokan atau pencurian,” tegas Abdurrahim Ba’asyir yang sering dipanggil ustadz Iim ini kepada Islampos.com, Sabtu (4/1/2014) pagi.
Menurut putra kedua ABB ini, pernyataan Kapolri mengandung kesengajaan untuk membangun opini jangka panjang.
“Jadi kelihatan banget ini hanya upaya black campaign melawan ABB yang sengaja dilakukan Kapolri,” Iim menambahkan.
Lebih lanjut ustadz muda yang juga pengajar di Ponpes Al-Mukmin Ngruki Solo ini menyayangkan sikap pejabat negara yang selalu mengatasi suatu masalah tidak langsung kepada inti permasalahannya.
Soal “terorisme”, menurut Iim, selalu diputar-putar untuk kepentingan tertentu, jadi masalahnya tak pernah tuntas. Bahkan, Iim menengarai, ada indikasi soal “terorisme” di Indonesia memang sengaja dipelihara oleh pemerintah yang berkuasa saat ini.
“Coba deh pikir, apakah dengan penarikan buku ABB itu akan menjamin menyelesaikan masalah ‘terorisme’ di Indonesia? Saya jamin tidak, karena memang biangnya justru ada pada mereka sendiri (rezim yang sedang berkuasa, red) dan demi kepentingan mereka sendiri,” pungkas Iim. (fq/islampos)
salam-online