Dianggap Mufti Berlumur Darah, Aktivis Islam Kuwait Tolak Grand Syaikh Al Azhar

Grand Syaikhul Azhar Mesir Ahmed El-Tayeb-1-jpeg.image
Grand Syaikh A Azhar Ahmad el-Tayeb

KUWAIT (SALAM-ONLINE): Para aktivis Islam Kuwait menolak kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad el-Tayeb ke Kuwait. Bahkan, Syaikh Tayeb mendapat ‘serangan’ dan kritik keras lantaran sikapnya terhadap tragedi yang terjadi di Mesir.

Seperti dilaporkan Islammemo pada Selasa (18/2) para aktivis memberikan ‘sambutan’ selamat datang dengan kalimat “Kami menolak kedatangan Mufti berdarah”.

Para aktivis mengatakan bahwa Ahmad Al Tayeb dengan sikap dan penjelasan-penjelasannya melalui video ikut bertanggung jawab dalam kudeta militer terhadap Presiden Muhammad Mursi dan terbunuhnya para pengunjuk rasa, seperti halnya dia juga ikut mendukung rezim Husni Mubarok dan putranya Jamal Mubarok untuk mengikuti pemilihan presiden.

Aktivis Kuwait Abdullah Al Wusyaihi menulis, “Kita kembali ke zaman fatwa dimana fatwa harus sesuai dengan kehendak para penguasa. Semoga Allah merahmati Imam Ahmad bin Hanbal yang memilih dipenjara dan disiksa ketimbang memfatwakan yang sesuai dengan hawa nafsu penguasa.”

Seorang da’i bernama  Abdullah Al Jasser berkata, “Saya tidak akan menerima kunjungan dari orang yang menghalalkan darah kaum Muslimin baik laki-laki maupun perempuan dan anak-anak.” Ia menambahkan, “Seorang Muslim masih merasakan kelapangan di dalam agamanya selama dia tidak menumpahkan darah yang diharamkan.”

Seorang da’i terkenal Kuwait, Hamid Ali mengatakan, “Kami tidak akan mengucapkan ahlan wa sahlan kepada Anda dan kami tidak sudi menerima Anda sebagai tamu. Kamu telah mengotori tanganmu dengan darah, lantas kamu ingin ikut mencemari warga Kuwait dengan darah tersebut?”

Baca Juga

Sementara, Yusuf Al-Muthoiri menulis, “Imam sufi terbesar Ahmad al Tayeb mengatakan,  ‘Wahabi adalah Khawarij zaman ini’.”

“Kami di Kuwait tidak menerima seorang mufti yang tangannya berlumur darah,” tambahnya.

Khalif Mohammed menulis, ”Seseorang  yang disebut Syaikhul Azhar Ahmad al Tayeb, menjadi Syaikhul Azhar atas mandat Jamal Mubarak (Anak Husni Mubarak) yang merupakan anggota komite Partai Nasional yang bertanggung jawab atas tumpahnya darah kaum Muslimin. Orang itu kini datang mengunjungi Kuwait.”

Faisal bin Jasim Ali Tsani menegaskan, “Orang-orang Kuwait menolak kedatangan anggota Komite Kebijakan politik Mesir yang ditunjuk oleh Jamal Mubarak yaitu Syaikhul Azhar Ahmad Al Tayeb. Dan mereka tidak akan menerima mufti yang berlumuran darah.”

Syaikhul Azhar itu telah bertolak pagi ini, sebagai ketua delegasi Al Azhar ke Kuwait dalam kunjungan 3 hari, atas undangan dari Amir Kuwait Syaikh Sabah Al Ahmad Al Jabir Al Sabah. (Miftahul Ihsan/Fajar Shadiq/kiblatnet)

salam-online

Baca Juga