Ritual Caleg Jelang Pemilu di Gua Langse, Satu Orang Tewas

Goa-ilustrasi-jpeg.image
Gua (ilustrasi)

YOGYAKARTA (SALAM-ONLINE): Satu orang warga Semarang yang disebut-sebut sebagai pemimpin ritual menjelang pemilu menemui ajal setelah terpeleset di Gua Langse, Pantai Selatan, Desa Giricahyo Kecamatan Purwosari Gunungkidul, Yogyakarta. Seorang warga lainnya luka-luka saat terjatuh di tebing curam.

Peristiwa itu terjadi pada hari Ahad (2/3/2014) petang. Mereka datang berombongan 8 orang dari Semarang untuk melakukan ritual menjelang pemilu. Salah satu anggota rombongan adalah calon anggota legislatif (caleg) dari parpol yang maju pemilu legislatif 2014 di Semarang.

Satu orang korban yang dijemput maut bernama Subandi (50) warga Tambakharjo, Jrakah, Semarang. Sedangkan korban patah kaki, Yayuk (45) Jl. Mugas Barat RT 02 / RW 03, Mugasari, Semarang Selatan.

“Korban Yayuk sudah berhasil dievakuasi (Ahad malam, red) dan langsung dibawa ke RSUD Panembahan Senopati,” kata Kapolsek Purwosari AKP Sumarya seperti dikutip detik.com, Senin (3/3/2014).

Korban meninggal atas nama Subandi, baru berhasil dievakuasi, Senin (3/3) karena medan yang sulit dan jurang yang dalam penuh batuan di pinggir laut.

“Info sementara dari teman-temannya dan warga, korban Subandi (50) adalah paranormal yang memimpin ritual,” kata Sumarya.

Seorang caleg yang mengikuti ritual di Gua Langse, Pantai Selatan, Desa Giricahyo Kecamatan Purwosari Gunungkidul adalah Lambok M. Sinaga, caleg DPRD Kota Semarang dari sebuah parpol peserta pemilu untuk Dapil Semarang Barat dan Semarang Selatan.

Seperti dilansir detik.com, Senin (3/3), saat dihubungi melalui telepon, Lambok membenarkan dia dan keluarganya pergi ke gua Langse. Selain dia, ada rombongan lain yang datang dengan mobil yang berbeda. Ia mengaku hanya ikut rombongan dan bukan sebagai pemimpin rombongan.

Baca Juga

“Saya peserta, bukan ketua, diajak om Bandi (Subandi), terus berangkat hari Minggu, saya ikut saja,” kata Lambok lewat telepon selulernya, Senin (3/3/2014).

Lambok pergi satu mobil dengan anak serta istrinya, ia mengaku tidak kenal rombongan yang ada di dalam mobil lainnya. Namun ia membenarkan, kepergiannya ke gua itu untuk memohon sesuatu agar dikabulkan.

“Ya saya gitu-gitu, di sana ngomong mintanya apa, cita-citanya apa. Itu baru pertama kali sih yang saya ikut. Mereka melakukan ritual itu, tapi tidak kenal siapa mereka,” tandasnya.

Sementara itu terkait peristiwa terjatuhnya Subandi hingga meregang nyawa dan Yayuk yang mengalami luka, Lambok mengaku tidak tahu. Saat kejadian, Lambok sedang berada di tebing, sementara korban di dalam gua.

“Tidak tahu, saya posisi di atas. Ya di gua Langse, dari gua naik ke atas. Saya kejadian persis tidak tahu, saya di atas,” tutupnya.

Editor: Isa

Sumber: detik.com

Baca Juga