Meski Minoritas, Luar Biasa Semangat Umat Islam Bali

P1020709
Jamaah Shalat Subuh Masjid Baitul Makmur, Denpasar

DENPASAR (SALAM-ONLINE): Acara Bedah buku ‘Zionis dan Syiah Bersatu Hantam Islam’ disambut dengan penuh antusias dan gairah yang tinggi oleh umat Islam di Denpasar, Bali. Masjid Sadar, Masjid Al-Furqon, Masjid Baitul Makmur dan Masjid Muhammad di Denpasar, merupakan empat masjid yang jadi tempat berlangsungnya acara bedah buku yang membahas konspirasi Zionis-Syiah dalam memerangi umat Islam sejak dahulu hingga kini.

Acara yang berlangsung dua hari, Sabtu dan Ahad (15-16 Maret 2014) itu dipadati ratusan dan ribuan jamaah di keempat masjid tersebut.

Di Masjid Sadar, bedah buku berlangsung pada Sabtu (15/3) ba’da Subuh. Jamaah memadati masjid yang menampilkan Ustadz Fuad Al Hazimi (Majelis Syariah JAT, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia , Magelang), Ustadz Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi (penulis buku, Sekjen Jurnalis Islam Bersatu/JITU) dan Hardiansyah (Forum Indonesia Pedulis Syam/FIPS) itu sebagai pembicara.

Sementara Sabtu malamnya, Masjid Al-Furqon yang juga disesaki jamaah sekitar 400 hadirin itu juga menampilkan pembicara yang sama serta M. Ubay Salman (relawan FIPS dan wartawan yang pernah meliput perang Suriah).

Yang cukup surprise adalah saat acara bedah buku ba’da Subuh, Ahad (16/3) di Masjid Baitul Makmur kawasan Monang Maning, Denpasar. Jamaah shalat Subuh yang biasanya berkisar 800-an orang di masjid bertingkat itu, saat acara bedah buku dipadati sekitar 1500 hadirin.  Sebelum waktu shalat Subuh tiba, jamaah sudah berdatangan dan memenuhi ruang utama masjid.

Menurut Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitul Makmur, Bambang Santoso, jika dibagi perbaris, maka sekitar 107 orang saling merapatkan dan meluruskan shaf shalatnya.

“Ini adalah jamaah shalat subuh terbanyak se-Indonesia,” ujar Bambang kepada bumisyam.com, Islampos dan salam-online, Ahad (16/3). “Biasanya dari Senin sampai Jumat tidak sebanyak ini, sekitar 800-an orang,” imbuhnya.

Meski minoritas, luar biasa semangat umat Islam Bali. Gairah keIslaman mereka “menyetrum” para pembicara yang dengan antusias pula menjelaskan persekongkolan jahat Zionis-Syiah dalam menghancurkan kaum Muslimin, sebut misalnya seperti yang terjadi di Suriah, dimana rezim Syiah Nushairiyah pimpinan Basyar Asad telah merobek-robek nilai-nilai dan harkat kemanusiaan dengan melakukan pembantaian terhadap rakyat mayoritas Muslim Suriah.

Baca Juga

Acara bedah buku di Masjid Muhammad di Jalan Imam Bonjol, Denpasar, tak kalah syiarnya, menyedot perhatian jamaah yang menyesaki masjid dan area di sekitarnya. Para pembicara, Ustadz Fuad Al Hazimi, Ustadz Muhammad Pizaro dan M. Ubay Salman dengan moderator Ustadz Totok Nugroho.

Fuad Al Hazimi menerangkan hadits dan sirah keutamaan Syam. Syam (Palestina, Suriah, Lebanon, Yordan, sebagian kecil Irak dan Sinai-Mesir) adalah yang langsung didoakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun ironisnya, Syam justru dijajah oleh Zionis dan Syiah.

Sementara Pizaro mengungkap data hubungan Zionis dengan Syiah. Selama ini, kata Pizaro, umat Islam terlena dengan propaganda Syiah yang mengklaim bahwa merekalah yang paling terdepan dalam melawan “Israel” dan Amerika. “Padahal diam-diam mereka justru bekerjasama untuk bersekongkol,” tegasnya.

Pizaro kemudian melampirkan dokumen resmi kerja sama antara militer Suriah dengan “Israel” yang berhasil ditemukan tim JITU saat melakukan investigasi di Suriah.

Sedang Ubay Salman yang juga turut melakukan investigasi ke Suriah menjelaskan bahwa tuduhan Mujahidin didanai oleh Barat adalah tuduhan yang kejam. Dia menyaksikan sendiri para Mujahidin sangat menjaga kemuliaannya. Mereka adalah orang yang jujur, ikhlas, dan santun. “Bahkan mereka menolak bantuan pemerintah Qatar dengan alasan di belakangnya adalah Amerika,” kata Salman.

P1020721
Bedah Buku Zionis & Syiah Bersatu Hantam Islam di Masjid Muhammad, Denpasar

Di akhir acara, FIPS melakukan penggalangan dana bagi Muslim Suriah. “Warga Suriah sangat senang menerima bantuan Muslim Indonesia dan mengucapkan terimakasih atas kebaikan saudara-saudara mereka di Indonesia,” kata Hardiansyah. “Hingga kini warga Suriah masih membutuhkan makanan, obat-obatan, selimut, dan lainnya.” (Isa/salam-online)

Baca Juga