UNHCR Desak Hentikan Pembantaian Etnis Muslim di Afrika Tengah
BANGUI (SALAM-ONLINE): Banyak umat Islam yang telah meninggalkan wilayah barat dari negara yang sedang dirundung rusuh dan kekerasan, Republik Afrika Tengah (CAR), karena menghadapi risiko pembunuhan, kata pejabat Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees / UNHCR) Antonio Guterres pada Kamis (6/3). Untuk itu, UNHCR mendesak pembantaian terhadap etnis Muslim di Afrika Tengah itu dihentikan.
Kekerasan di negara bekas jajahan Prancis itu melebar dan menurut laporan telah memakan ribuan korban jiwa sejak milisi Kristen anti-Balaka mulai menyerang Muslim.
“Sejak awal Desember 2013 kami telah menyaksikan ‘pembersihan’ terhadap umat Islam di sebelah barat CAR,” kata Guterres saat memaparkan kondisi terkini di CAR di hadapan Dewan Keamanan PBB seperti dikutip World Bulletin.
“Puluhan ribu Muslim telah meninggalkan negaranya, ini gelombang pengungsian kedua dari krisis yang terjadi dan kebanyakan dari mereka masih berada di bawah ancaman,” ujar Guterres.
Dewan Keamanan PBB mempertimbangkan usulan untuk menempatkan hampir 12 ribu pasukan penjaga perdamaian guna menghentikan apa yang mereka sebut sebagai pembersihan etnis Muslim. Jika proposal ini diterima maka mereka akan mulai bekerja pada tengah tahun nanti.
“Baru saja minggu lalu, ada sekitar 15 ribu orang yang terperangkap di 18 lokasi di sebelah barat CAR. Mereka dikepung oleh milisi Kristen anti-Balaka dan sangat berisiko diserang,” kata Guterres.
Guterres mengatakan sampai tahun lalu CAR masih jauh dari konflik keagamaan. Tapi, pertumpahan darah saat ini justru menjadikan kelompok bersenjata untuk melakukan tindak kekerasan atas nama agama.
“Iblis pembersihan etnis-agama harus dihentikan sekarang,” katanya. (UL/bumisyam)
salam-online