Jenderal Polisi Mesir Tewas, Ajnad Misr Mengaku Pelaku Ledakan di Universitas Kairo

Mesir-bom meledak di dekat universitas kairo-1-jpeg.imageKAIRO (SALAM-ONLINE): Dalam sebuah pernyataan yang dirilis ke akun Facebook dan Twitter resminya, sebuah kelompok jihad yang dikenal sebagai Ajnad Misr menyatakan sebagai pelaku pengeboman pada Rabu (2/4/2014) di dekat Universitas Kairo. Serangan itu menewaskan sedikitnya satu petugas polisi dan melukai sekitar tujuh orang.

Tiga ledakan mengguncang area di luar kampus universitas. Dua bom secara berurutan meledak di dekat fakultas teknik dan yang satunya meledak di dekat gerbang utama.

Menurut penyelidikan polisi, kedua bom itu disembunyikan di dekat akar sebuah pohon. Bom meledak dalam selang waktu semenit. “Target peledakan bom itu adalah polisi yang berpatroli tiap hari di kampus itu karena mahasiswa kerap berunjuk rasa mendukung Presiden Mohammad Mursi dan Ikhwanul Muslimin,” kata pernyataan polisi.

Identifikasi menunjukkan korban tewas adalah Brigadir Jenderal Polisi Tareq al-Margawy. Bom itu juga melukai tujuh orang, termasuk polisi senior seperti Deputi Kepala Kepolisian Giza, Mayor Jenderal Abdel-Raouf Rl-Sirafy. Polisi juga mengatakan kalau kedua bom itu adalah bom rakitan.

Ajnad Misr menyatakan bom-bom mereka menargetkan para penjahat yang diketahui telah melakukan pembantaian terhadap Muslim Mesir. Dalam pernyataannya, Ajnad Misr mengatakan bahwa Brigadir Jenderal Tarek Al-Mergawi ditargetkan karena keterlibatannya dalam “pembunuhan terhadap orang-orang yang tak bersalah, pelanggaran kehormatan, dan partisipasi dalam pembantaian Nahda”.

Kelompok ini mencatat bahwa pengeboman tersebut menyusul peningkatan penangkapan terhadap sejumlah Muslimah Mesir. “Kalau saja para prajurit tirani tahu bahwa di balik perempuan ada laki-laki yang akan menuntut qishash, dan bahwa mereka memiliki pahlawan yang akan membalas untuk apa yang mereka (pasukan tirani) lakukan dengan lancang kepada para perempuan dan sikap mereka (pasukan tirani) yang menginjak-injak kehormatan kami dan karena penjara dipenuhi dengan anak-anak perempuan kami,” tegas Ajnad Misr.

Baca Juga

Menurut laporan pers, ada dua bom yang meledak hampir bersamaan, dan yang ketiga meledak hampir dua jam kemudian. Dalam pernyataannya, Ajnad Misr menyatakan para pejuangnya menunda peledakan bom ketiga karena kerumunan warga sipil di daerah itu. Kelompok ini lebih lanjut juga menyatakan bahwa mereka telah membatalkan operasi sebelumnya karena meyakini akan merugikan warga sipil.

Selain itu, Ajnad Misr menyatakan bahwa sebelumnya mereka juga telah melancarkan serangan dimana sejumlah bahan peledak yang digunakan dikurangi untuk mencegah kerugian bagi warga sipil. Menurut kelompok ini, serangan tersebut terjadi pada 4 Maret, 11 Maret dan 29 Maret 2014.

Ajnad Misr, yang secara resmi mengumumkan pembentukkan kelompoknya pada 23 Januari 2014 lalu, mengatakan pihaknya terlibat dalam serangan yang menargetkan unsur-unsur penjahat rezim Mesir saat ini. Sebelum pernyataan ini, Ajnad Misr telah menyatakan sebagai pelaku atas tujuh serangan, yang seluruhnya terjadi di wilayah Kairo.

Terakhir, kelompok yang dideskripsikan oleh kelompok jihad Anshar Baitul Maqdis yang berbasis di Sinai sebagai “saudara-saudara kami” ini kemudian juga menyatakan berada di balik serangan pada 7 Februari 2014 lalu. (banan/arrahmah.com/salam-online)

Baca Juga