Syaikh Usamah bin Ladin Pernah Berguru kepada Syaikh Muhammad Quthub
JEDDAH (SALAM-ONLINE): Syaikh Muhammad Quthub, adik kandung Syaikh Sayyid Quthub, wafat pada Jumat (4/4) pagi kemarin di sebuah rumah sakit di Jeddah, Arab Saudi, dalam usia sekitar 95 tahun. Kabar wafatnya Syaikh Muhammad Quthub jadi perhatian bagi dunia pemikiran Islam. Wajar saja, sebab Muhammad Quthub merupakan salah seorang ideolog dan pemikir Islam modern abad ini.
Pemikiran-pemikiran Muhammad Quthub banyak terinspirasi dari kakak kandungnya sendiri, yaitu Sayyid Quthub. Ia sendiri mengakui bahwa Sayyid Quthub bukan sekadar kakak kandung, tetapi juga merupakan ayah, guru, dan sahabat sekaligus. Namun demikian, Muhammad Quthub tetap memiliki integritasnya sendiri sebagai pemikir.
Sayyid Quthub telah membangun landasan pemikiran Islam modern, dan di atas landasan itu Muhammad Quthub mendirikan kerangka pemikiran modern. Dari riwayat hidupnya diketahui, Muhammad Quthub hidup bersama kakaknya yang terkenal yaitu Sayyid Quthub, kedua saudara perempuannya (Aminah Quthub & Hamidah Quthub), dan ibunya di Helwan, dekat Kairo untuk beberapa tahun, dimulai pada 1926.
Muhammad Quthub pernah ditahan oleh Presiden Jamal Abdul Nasser selang beberapa hari sebelum kakaknya ditangkap, yaitu pada 29 Juli 1965 karena tuduhan akan menggulingkan pemerintahan pada saat itu. Ia dipenjara selama tujuh tahun, dan bebas pada tahun 1972.
Setelah keluar dari penjara, ia hijrah ke Arab Saudi dan menjadi anggota Ikhwanul Muslimin di negara itu.
Kemudian ia mengedit dan mempublikasikan buku-buku karya kakaknya, Sayyid Quthub dan mengajar sebagai profesor di bidang Kajian Islam. Menurut sumber yang berbeda, Muhammad Quthub pernah mengajar di Ummul-Qura University di Mekkah dan King Abdul Aziz University di Jeddah.
Para petinggi Al-Qaidah seperti Syaikh Usamah bin Ladin dan Syaikh Ayman al-Zawahiri pernah mengambil manfaat ilmu sebagai murid Muhammad Quthub. (sdqfajar/kiblatnet)
salam-online