Dinilai Ingin Kembalikan Era Otoriter, PDIP Instruksikan Kadernya Awasi Khutbah Jumat

PDIP instruksikan kadernya awasi khutbah jumat-1-jpeg.imageJAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jakarta Timur, William Yani menginstruksikan kader dan pendukung Jokowi untuk mengawasi, memantau atau memata-matai khutbah Jum’at.

Lewat akun berita PDIP di twitter @news_pdip, pada Kamis, (29/5/2014), William Yani yang juga anggota DPRD DKI Jakarta ini menginstruksikan kepada kader dan pendukung Jokowi pada saat Shalat Jum’at untuk memantau penceramah (khatib Jumat, red).

Tidak hanya itu, William Yani yang seorang Kristiani ini meminta para pendukung Jokowi untuk membawa alat perekam saat khutbah Jumat berlangsung.

Sikap PDIP yang mau menjalankan aksi intelijen terhadap masjid-masjid tersebut dianggap mengembalikan Indonesia di era otoriter, dimana saat itu khatib di masjid selalu diawasi dan bahkan harus mendapat persetujuan pihak keamanan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Daulay mengatakan, tindakan pengawasan masjid ini akan menimbulkan kesan adanya fregmentasi sosial di tengah-tengah masyarakat.

Baca Juga

“Selain itu, bisa juga menimbulkan kesan seolah-olah para khatib selama ini dijadikan sebagai agen politik dari suatu kepentingan politik tertentu. Padahal, fungsi masjid adalah tempat suci dimana orang berupaya mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Saya khawatir, ini bisa dilihat masyarakat sebagai upaya pengembalian rezim otoriter dengan masuknya intervensi ke rumah-rumah ibadah,” kata Saleh di Jakarta, Jumat (30/5/2014).

Anggota Tim Sukses Jokowi-JK, Eva Kusuma Sundari, tidak menampik itu. Politisi PDIP itu mengatakan, memang kader partai yang Muslim diminta untuk melakukan aksi intelijen terhadap masjid-masjid.

Pihaknya, kata Eva, melakukan pengawasan terhadap masjid-masjid, karena dikhawatirkan menjadi tempat terjadinya kampanye hitam. “Karena memang serangan kepada Jokowi-JK di masjid-masjid sangat intensif,” kata Eva seperti dikutip Rakyat Merdeka Online dan Suara-Islam Online, Jumat (30/5/2014). (SI-Online)

salam-online

Baca Juga