Ditolak Mahasiswa, Dedengkot JIL Batal Hadiri Milad UIN Bandung

Bandung-aksi tolak kehadiran dedengkot JIL ulil abshar di uin bandung-jpeg.image
Aksi Tolak kehadiran dedengkot JIL di UIN SGD Bandung

BANDUNG (SALAM-ONLINE): Mahasiwa UIN SGD Bandung dan ativis #IndonesiaTanpaJIL menggelar unjuk rasa, di depan pintu gerbang kampus tersebut, di Jalan AH Nasution Bandung, Senin (5/5). Mereka siap menghadang dan mengusir tokoh ‘Jaringan Islam Liberal’ (JIL), Ulil Abshar Abdalla dan Zuhairi Misrawi. Tokoh ini akan hadir memenuhi undangan milad jurusan Pembandingan Mahzab dan Hukum kampus itu.

“Kami siap mengusir dan menutup gerbang. Tutup gerbangya…! Tutup gerbangnya…!“ teriak massa yang sudah dua jam menongkrongi pintu gerbang. Selain melakukan aksi duduk di depan pintu gerbang, mereka menggelar aksi dilengkapi poster bertuliskan penolakan Ulil.

Salah seorang mahasiwa, Wahyu, menyebutkan mahasiwa UIN menolak kehadiran Ulil lantaran dinilai cukup membahayakan. JIL senantiasa membela Yahudi dan memojokkan Islam. “Berlatarbelakang itulah kami menolak dan siap mengusir Ulil,“ serunya. Ulil di mata pendemo merupakan tokoh sekuler, pluralisme dan liberalisme (Sepilis).

Demo para mahasiwa itu mengundang perhatian mahasiwa lainya, termasuk warga sekitar. Hingga pukul 10.00 WIB Ulil yang direncanakan akan hadir pukul 09.00 belum muncul di kampus UIN SGD Bandung.

Sementara mahasiwa masih menjaga pintu itu. “Siap kita brikade pintu masuk. Jangan harap Ulil bisa masuk,“ ucapnya.

Baca Juga

Rencananya, dedengkot liberal itu akan mengisi seminar nasional dalam rangka milad jurusan perbandingan mazhab dan hukum yang Ke-19 dengan Tema “Rekonstruksi Nalar Fiqih dalam Mewujudkan Mazhab Alternatif” di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Saat acara akan berlangsung, hadir pula pihak musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) untuk menengahi. Muspika ikut membujuk panitia agar tidak menghadirkan dedengkot liberal tersebut.

“Alhamdulillah akhirnya si Ulil balik kanan, tidak jadi datang ke kampus UIN. Namun acara perayaan milad tetap digelar hingga pukul 12.00 yang tadinya acara mulai jam 08.30 sampai 15.30. Karena adanya penolakan maka acara dilaksanakan hanya sampai jam 12 dan seminarnya pun di batalkan. Tetapi kita dari massa aksi baru bubar pukul 13.30 untuk memastikan acara tersebut benar-benar sudah di tutup,” kata Utef, seorang aktivis Islam, kepada Suara-Islam Online, Senin (5/4).

Utef mengungkapkan bahwa acara tersebut juga dihadiri pengurus Ahmadiyah Bandung. (poskotanews/Suara-Islam Online)

salam-online

Baca Juga