Tentara Rezim Suriah Gunakan Senjata Kimia Klorin di Provinsi Hama

Suriah-anak-anak yang jadi korban serangan gas klorin-jpeg.image
Anak-anak yang jadi korban serangan gas klorin

HAMA (SALAM-ONLINE): Aktivis oposisi Suriah mengatakan, pada hari Selasa (20/5) pasukan loyalis Basyar Asad telah menjatuhkan bom klorin di sebuah desa yang dikuasai pejuang. Serangan yang menggunakan gas beracun itu menyebabkan seorang remaja meninggal. Dalam dua bulan terakhir, ini merupakan serangan gas beracun keenam di wilayah itu.

Desa Kfar Zeita, di provinsi tengah Hama yang terletak 125 kilometer di sebelah utara Damaskus, telah menjadi pusat serangan senjata kimia dengan cara menjatuhkan tabung gas klorin dari helikopter, rilis Reuters.

Sementara itu Damaskus mengklaim bahwa pasukannya tidak menggunakan klorin atau gas beracun lain. Damaskus juga menyalahkan semua serangan senjata kimia terhadap pasukan oposisi yang memerangi mereka selama tiga tahun.

Sebelumnya, Assad sepakat untuk menyingkirkan senjata kimianya setelah ratusan orang menjadi korban meninggal dalam serangan gas sarin di pinggiran ibukota pada Agustus 2013 lalu. Klorin adalah bahan kimia yang ribuan kali lebih mematikan daripada gas sarin, tetapi dinyatakan ilegal menurut konvensi senjata kimia yang ditandatangani Suriah.

Baca Juga

Para aktivis dari Kfar Zeita mengatakan di Facebook bahwa Abdullah Al Hamawi Qadour, seorang penyandang cacat berusia 14 tahun, gugur dalam serangan terbaru pada hari Senin. Mereka mempublikasikan rekaman video mengenai pria dan anak-anak yang sedang dirawat di sebuah rumah sakit lapangan. Kebanyakan mereka terbaring dan seorang tampak tidak memberikan tanggapan.

Pengawas Organisasi untuk Pencegahan Senjata Kimia (OPCW) sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan misi pencari fakta sendiri dalam rangka menyelidiki laporan serangan gas klorin, kata sebuah sumber kepada Reuters.

Perang sipil di Suriah dimulai dengan gerakan protes melawan Assad dengan mempersenjatai diri, menyusul serangan pasukan keamanan terhadap para demonstran. Konflik berlanjut dan 160.000-an orang meninggal, jutaan lainnya mengungsi. (Imam/kiblatnet)

salam-online

Baca Juga