DPP PKS Didemo Santri, Sejumlah Pengunjuk Rasa Pakai Anting-anting

santri-beranting-demo PKS-jpeg.imageJAKARTA (SALAM-ONLINE): Sejumlah santri yang menggelar aksi massa di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kamis (3/7), kedapatan mengenakan anting-anting di telinganya. Foto “santri” beranting itu marak di sosial media, Twitter.

Akun Twitter @asep_natanegara  mengupload foto seorang santri yang memakai anting di telinga kanan. “Oknum Santri jadi-jadian  sedang cari modal THR , demo @Fahrihamzah di DPP @PKSejahtera,” tulis @asep_natanegara, mengomentari foto santri beranting itu.

“Hanya Santri Sinting yang demo pakai anting-anting,” tulis Kabid Hubungan Internasional PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)  Ahmad Tantawi melalui akun Twitter @ahmadtantawi85, sebagaimana dikutip intelijen.co.id, Kamis (3/7).

Diberitakan sebelumnya, di sejumlah daerah, santri dari beberapa pondok pesantren menyambangi markas PKS. Bahkan di Tasikmalaya, Jawa Barat, massa menyegel kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKS, Kamis (3/7).

Massa menyoal kicauan politisi PKS, Fahri Hamzah di akun Twitter, yang dianggap menghina kaum santri dan warga Nahdlatul Ulama (NU). Massa menuntut Fahri Hamzah meminta maaf, dan mengakui segala kesalahannya.

Fahri berkicau melalui akun twitter @fahrihamzah pada 27 Juni 2014 sekitar pukul 10.40. “Jokowi janji 1 Muharram hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!” kicau Fahri.

Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Mahfud MD mengatakan Fahri Hamzah tidak menghina Jokowi atau siapapun, dia cuma mengkritisi gagasan menjadikan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional.

‘’Yang saya baca, dia tidak menyebut Jokowi sinting, gagasannya yang disebut, bukan orang. Karena kan ada usulan untuk menjadikan 1 Muharam sebagai Hari Santri,’’ kata Mahfud MD di Rumah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (1/7) seperti dikutip tribunnews.

Menurut Mahfud, Fahri hanya mengkritisi gagasan Jokowi karena dinilai menunggangi santri untuk kepentingan politik. Menurutnya gagasan Hari Santri itu simbolik, dan tak bermanfaat secara substantif untuk para santri. (intelijen.co.id)

salam-online

Baca Juga
Baca Juga