Lecehkan Simbol Islam, The Jakarta Post Minta Maaf

The Jakarta Post Minta Maaf-1-jpeg.imageJAKARTA (SALAM-ONLINE): Tindakan beberapa media Islam online yang memberitakan pelecehan surat kabar The Jakarta Post terhadap simbol Islam menuai hasil. Setelah meminta klarifikasi kepada pihak The Jakarta Post pagi tadi (Senin, 7/7) terkait karikatur penghinaan simbol Islam yang dimuat pada edisi cetak surat kabar itu, 3 Juli 2014 lalu, pihak The Jakarta Post langsung merespon dengan melakukan permintaan maaf.

Melalui situs thejakartapost.com pada hari Senin 7 Juli 2014 yang dirilis pukul 11:50, Senin (7/7) siang tadi, pihak redaksi The Jakarta Post memuat tulisan yang berjudul “Apology” (Permintaan Maaf, red).

“Kami sungguh-sungguh meminta maaf dan menarik kembali kartun editorial yang dicetak pada halaman 7, edisi  3 Juli 2014 dari surat kabar The Jakarta Post.

Kartun tersebut berisi simbolisme agama yang mungkin telah menyinggung sebagian orang.

“The Post menyesalkan adanya kesalahan dalam keputusan itu, yang sama sekali tidak dimaksudkan untuk memfitnah atau tidak menghormati agama apapun,” demikian tulis The Jakarta Post.

Seperti diberitakan Spektanews.com dan Islampos.com pagi tadi, karikatur yang dianggap melecehkan kalimat tauhid yang tertera pada bendera kelompok bersenjata Islamic State of Irak and Sham (ISIS), dimuat oleh surat kabar nasional berbahasa Inggris The Jakarta Post pada edisi hari Kamis 3 Juli 2014 lalu.

Media pendukung jokowi lecehkan lafaz Allah dan Nabi Muhammad-2-jpeg.imageDi dalam karikatur itu, ada sejumlah adegan yang ditampilkan. Salah satunya, gambar adegan seorang pria berjenggot sambil memanggul senjata sedang mengibarkan bendera berwarna hitam berlafadzkan kalimat Tauhid ‘Laa Ilaaha Illallah Muhammadar Rasulullah’ bertuliskan Arab yang dimodifikasi dengan gambar tengkorak dengan tulisan Allah, Rasul, Muhammad di dalamnya.

Baca Juga

Adegan lainnya menampilkan lima orang dalam posisi berlutut di tanah dengan mata tertutup dan tangan terikat ke belakang. Di belakang ke lima orang itu berdiri seorang pria berjenggot serta bersorban mengacungkan senjata laras panjang ke arah mereka, seolah-olah siap melakukan eksekusi. Di dekat proses eksekusi berlangsung, terlihat mobil merek Toyota dengan senjata anti serangan udara mengangkut tiga orang yang membawa senjata jenis pelontar roket Stinger.

Karikatur pelecehan terhadap lafadz Allah dan Rasulullah ini diduga dibuat oleh Stephane Peray.

Sebelumnya saat dikonfirmasi Islampos.com, wartawan Senior The Jakarta Post, Endy Bayuni mengatakan hariannya akan membuat pernyataan resmi terkait karikatur tersebut.

“Untuk diketahui, redaksi akan membuat statement resmi sore ini di online dan besok di Koran, menanggapi protes yang masuk,” kata Endy. (Islampos)

salam-online

Baca Juga