Pengamat: “Menunggu Waktu, Setelah Perangi Asad, Jabhah Nushrah Serang Israel”

Suriah-Jabhah Nushrah-1-jpeg.image
Jabhah Nushrah

TEL AVIV (SALAM-ONLINE): Kemajuan Mujahidin Jabhah Nusrah (JN) di provinsi Qunathirah dengan mengontrol sebagian wilayah Golan menjadi ancaman serius bagi penjajah Zionis. Kelompok oposisi Suriah cabang Al-Qaidah itu sewaktu-waktu dapat melancarkan serangan ke negara jajahan Yahudi tersebut.

Dilansir dari portal Ar-Rakyu, Kamis (4/9) yang dikutip kiblat.net, para pengamat mengatakan bahwa JN saat ini berdatangan ke daerah yang berbatasan langsung antara wilayah yang diduduki Zionis dan Suriah tersebut. Mereka dalam posisi siap melancarkan serangan ke seluruh wilayah di perbatasan.

Abib Aviv, pensiunan perwira intelijen Zionis yang saat ini fokus mengamati pergerakan Al-Qaidah menjelaskan bahwa ancaman itu didasarkan karena “Israel” menjadi sasaran yang sah bagi kelompok-kelompok yang ia ungkapkan sebagai “Islam radikal”.

“Saat ini, Jabhah Nusrah yang merupakan cabang Al-Qaidah berada di perbatasan ‘Israel’, dan ‘Israel’ menjadi sasaran yang sah bagi seluruh ‘Islam radikal’ di setiap tempat,” ujar Aviv.

“Ini hanya menunggu waktu, sebelum seluruh kelompok-kelompok Islam yang saat ini fokus memerangi Basyar Al-Asad di Suriah berpindah menyerang ‘Israel’,” ungkap Aviv.

Baca Juga

Aviv mengatakan tidak bisa memastikan kapan waktu itu terjadi. Yang pasti, tegasnya, ini merupakan ancaman besar yang dihadapi Zionis.

Sementara itu, penanggung jawab hubungan “Israel” dan PBB Steven Cohen mengungkapkan bahwa PBB sudah tidak mampu lagi mengatasi situasi di wilayah tersebut. Bahkan, pasukan penjabat perdamaian itu akan ditarik.

Sebagaimana diberitakan, Mujahidin Jabhah Nusrah dan brigade Mujahidin Suriah lainnya awal bulan lalu mampu menembus Dataran Tinggi Golan yang dijajah “Israel”. Mujahidin mampu memukul mundur militer Suriah, meskipun jet-jet tempur terus membombardir posisi Mujahidin.

Beberapa saat setelah mengukuhkan kontrol di wilayah tersebut, Mujahidin mengejutkan dunia internasional dengan menculik 45 tentara penjaga perdamaian PBB. Sampai saat ini, para tentara itu masih ditahan Mujahidin. (hunef/kiblatnet/alraimedia.com)

salam-online

Baca Juga