Bentrokan Sengit dengan Zionis di Kawasan Al-Aqsha, Pemuda Al-Quds Berikan Perlawanan
L-QUDS (SALAM-ONLINE): Bentrokan sengit terus berlanjut antara pasukan penjajah Zionis dengan warga Palestina di sejumlah kawasan dan komplek Al-Quds.
Bulan Sabit Merah yang mengirimkan sejumlah ambulansnya di kawasan bentrokan mengatakan, 37 warga Al-Quds terkena tembakan peluru karet, sementara 150 lainnya mengalami sesak napas tercekik akibat menghirup gas air mata saat bentrokan berlangsung di kawasan Shufat, utara Al-Quds sejak berakhirnya shalat Jumat.
“Sementara itu sebanyak 25 warga terluka terkena peluru karet dan 50 lainnya mengalami sesak napas karena menghirup gas air mata dalam bentrokan di Wadil Jauz, at-Thur, Eiswiya dan kota Lama,” kata pihak Bulan Sabit Merah itu seperti dikutip Infopalestina.com, Sabtu (8/11).
Korban luka segera mendapatkan pengobatan di lapangan, sementara untuk evakuasi mengalami kesulitan bergerak akibat kendali Zionis di kawasan bentrokan.
Sumber di Al-Quds mengatakan, bentrokan terkonsentrasi di sejumlah kawasan Masjid Al- Aqsha di area Kota Lama, termasuk di bukit Mukabil, Kota Shur Bahir, Eiswiya dan kawasan Shuwana.
Perlawanan sengit dari pemuda palestina juga berlangsung di kamp Syufat sejak Kamis malam hingga Jumat pagi.
Para pemuda Al-Quds berhasil menyerang para tentara Zionis dan menyita sejumlah gas air mata yang digunakan untuk membela diri mereka dalam bentrokan dengan pasukan penjajah itu.
Ribuan pemuda Al-Quds mengalami sesak napas, sementara puluhan lainnya terluka akibat tembakan tentara Zionis.
Sementara itu tim medis di Al-Quds menyebutkan kekurangan obat-obatan dan perangkat medis guna mengobati korban luka. Penjajah Zionis menghambat bantuan ambulans tambahan. Hanya satu ambulans milik Bulan Sabit Merah yang bekerja mengangkut korban luka.
Para pemuda Al-Quds berhasil membuat modifikasi senjata pelontar, untuk menyerang pasukan Zionis dengan batu. Mereka juga berhasil menguasai perlintasan dan dinding pembatas yang dibangun pasukan Zionis. (qm/infopalestina.com)
salam-online