Jurnalis AS Sambangi Komnas HAM, Ungkap Hubungan Sistematis CIA dengan BIN

Jurnalis AS Allan Nairn saat jumpa pers di Komnas HAM, Senin (3-11-2014)-jpeg.image
Jurnalis investigasi asal AS Allan Nairn saat konferensi pers di Komnas HAM, Senin (3/11)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Jurnalis investigasi asal Amerika Serikat (AS), Allan Nairn, Senin (3/11) kemarin mendatangi kantor Komnas HAM. Kedatangannya tersebut bertujuan untuk mengklarifikasi hasil wawancaranya dengan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono pada 16 Oktober lalu.

Allan mengungkap adanya hubungan sistematis antara badan intelijen AS (CIA) dengan BIN menyangkut pembunuhan masyarakat sipil di Indonesia.

Namun, menurutnya, dalam wawancara tersebut ada banyak hal yang tidak diungkapkan oleh Hendropriyono.

“Ada banyak hal yang tidak diungkapkan oleh Hendro dalam wawancara empat mata dengan saya itu,” kata Allan di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014) seperti dikutip Okezone.

Menurutnya, dalam wawancara tersebut, Hendropriyono hanya menyatakan pertanggungjawabannya terhadap pembunuhan aktivis HAM, Munir. Selain itu, Hendro pun mengungkapkan peran CIA yang turut mendanai BIN dalam setiap operasi yang berhubungan dengan masyarakat sipil.

Baca Juga

“Dia (Hendro) bilang bahwa dia menyuruh semua dukomen-dokumen rahasia yang ada di BIN, Polri dan di CIA Amerika, yang terkait dengan tiga kasus ini (Munir, Talangsari dan Timor Timur 1999) itu harus diumumkan,” kata Allan.

Sebelumnya, Allan Nairn dalam blognya, menyebutkan bahwa mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono bertanggungjawab terhadap kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir. Dalam wawancara eksklusifnya, Hendro mengatakan, peristiwa di Talangsari Lampung adalah tindakan bunuh diri massal.

Padahal, dalam kasus tersebut sangat jelas peran Hendropriyono dalam menghabisi warga Talangsari. Ratusan warga terbunuh dalam peristiwa tersebut. (Okezone)

salam-online

Baca Juga