JAKARTA (SALAM-ONLINE): Pertandingan persahabatan antara Timnas Indonesia melawan Timnas Suriah di Gelora Bung Karno, Sabtu (15/11/2014) petang, diawali dengan peristiwa menarik.
Belasan orang yang mengatasnamakan Pemuda Peduli Kemanusiaan (PPK), seperti diberitakan Kiblat.net, Sabtu (15/11), terlihat membentangkan spanduk sepanjang 30 meter bertuliskan “Dari Indonesia Selamatkan Anak-anak Suriah” dan “Save the Children of Syria”.
Dalam laga persahabatan jelang piala AFF itu, Timnas Indonesia menghadapi tim kesebelasan dari negara yang sedang dirundung konflik dan tragedi kemanusiaan yang disebut PBB sebagai “The Biggest Humanitarian Crisis In The World”.
Spanduk tersebut mendapatkan respon dari penonton lainnya. Mereka melepas spanduk milik mereka yang telah dipasang sebelumnya, dan malah membantu memasangkan spanduk kemanusiaan yang bertuliskan “Selamatkan Anak Suriah. Bantu Mereka Hadapi Musim Dingin #Save The Children of Syria” itu.
Spanduk yang menyampaikan pesan kemanusiaan itu memancing perhatian penonton yang hadir. Sebagian di antara mereka mengabadikan gambarnya. Sayang, tak lama kemudian panitia mengumumkan melalui pengeras suara bahwa kedua spanduk itu harus dicopot. Salah seorang pihak keamanan mendatangi koordinator aksi (PPK) dan meminta spanduk itu diturunkan.
“Mas tolong ya spanduknya diturunkan, karena kalau masih ada spanduk ini Tim Suriah gak mau main,” ujar koordinator PPK, Ahmad Suroso menirukan suara petugas keamanan GBK. Sementara satu spanduk lainnya disita oleh petugas
Ahmad Suroso menjelaskan maksud aksi PPK. “Sepakbola memang tak boleh dicampuri urusan politik, namun jika ada tragedi kemanusiaan sudah lazim para pemain sepakbola boleh menyuarakan kepeduliannya. Contohnya saat gempa atau bencana lainnya… pemain biasanya memakai ban hitam di bahunya,” terangnya kepada petugas. “Bahkan di Liga Italia pun sempat terpampang spanduk dukungan untuk Palestina,” imbuhnya.
Ia menambahkan, spanduk ini bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa di Suriah ada tragedi kemanusiaan. Sengaja dipasang di GBK agar pesan ini sampai pada kedua belah pihak, baik masyarakat Indonesia maupun Suriah, bahwa masih ada yang peduli kepada tragedi kemanusiaan, yang oleh PBB disebut sebagai paling buruk di dunia itu. (kiblatnet)
salam-online