Muslimah Rohingya yang Mau Menikah Selalu Diperkosa Aparat Myanmar Dulu

Rohingya-Adnin Armas (kiri) dan Maung Zarni (kanan)-jpeg.image
Adnin Armas (kiri) dan Maung Zarni (kanan)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Aktivis HAM asal Myanmar yang beragama Budha, Maung Zarni, menceritakan Muslim Rohingya yang akan menikah, tak mudah. Tidak semudah masyarakat Indonesia menikah. Bagaimana kisahnya?

Zarni menceritakan, pasangan yang akan menikah harus izin dulu kepada aparat setempat. Sebab, bagi Muslim Rohingya diberlakukan pembatasan populasi, sehingga tidak mudah untuk menikah. “Kalau mau menikah harus izin dulu. Dan itu pasti dengan menyuap dengan uang yang banyak,” ungkapnya saat mengunjungi Republika bersama Direktur Eksekutif Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSIST), Adnin Armas, Jumat (5/12) seperti dikutip Republika Online.

Pasangan yang akan menikah akan dipisah untuk diwawancarai. Apa yang terjadi kemudian? “Ketika dipisah, si wanita akan diperkosa. Dan si wanita tidak akan menceritakan, karena malu. Kalau tidak mau, sang pria akan dibunuh,” imbuhnya.

Baca Juga

Zarni menceritakan hal ini sudah sangat lama berlangsung. Sejak Bangsa Inggris meninggalkan Myanmar, Muslim Rohingya mengalami hal itu. Mereka disekat dalam beberapa kamp konsentrasi. Pasukan militer mengitari mereka. Muslim di sana tidak bisa dengan mudah mengunjungi satu desa dan lainnya. Harus dengan izin.

Zarni menceritakan sudah banyak sekali warga Rohingya yang mengalami pemerkosaan seperti itu. “Dan ini terjadi dalam waktu lama,” ujarnya. (ROL)

salam-online

Baca Juga