Pakar Syiah: “Pemerintah Harus Lakukan Penyelidikan terhadap Imigran di Balikpapan”

Imigran Syiah rata-rata usia produktif 20 - 30 tahun-jpeg.image
Imigran Syiah yang rata-rata usia produktif antara 20 – 30 tahun di Balikpapan

SALAM-ONLINE: Umat Islam harus mendesak pemerintah untuk melakukan penyelidikan terhadap imigran di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang banyak diisukan sebagai kelompok Syiah.

Demikian disampaikan oleh Pakar Syiah, Dr. Khalid Muslih, kepada hidayatullah.com saat dikonfirmasi terkait dengan kedatangan imigran asing bertempat di rumah Detensi Imigrasi Lamaru, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Menurutnya, umat Islam tidak boleh gegabah dalam mengambil kesimpulan, namun perlu melakukan penyelidikan lebih dalam. Akan tetapi umat Islam juga harus selalu bersikap waspada dalam menghadapi pergerakan orang asing.

“Sejauh ini potensi perkembangan Syi’ah di Indonesia sangat mengkhawatirkan jika tidak diperhatikan secara serius serta tidak diimbangi dengan gerakan umat Islam yang sebanding,” ujar Alumnus Universitas Al-Azar Kairo dengan tesis dan disertasi yang mengkaji masalah politik Syiah ini, sebagaimana dikutip Hidayatullah.com, Ahad (7/12)

Baca Juga

Gerakan umat Islam yang sebanding, lanjut Khalid, seperti membentuk beberapa tim yang solid dari berbagai ormas Islam untuk memetakan daerah penyebaran Syiah, kemudian merumuskan langkah strategis untuk menanggulanginya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kedatangan imigran Syiah tersebut kini tengah menjadi perbincangan hangat dan mencemaskan umat Islam. Setiap malam mereka memukul kepada dan dada sambil meneriakkan “Yaa Husain, Yaa Husain,” sebagaimana ritual dan ibadahnya orang Syiah.

Sumber: Hidayatullah.com

salam-online

Baca Juga