Di Paris, Abbas dan Netanyahu ikut Aksi Solidaritas untuk Penista Rasulullah

Prancis-Presiden Prancis, Perdana Menteri Penjajah Zionis Netanyahu, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, dan lainnya dalam aksi solidaritas untuk Prancis-jpeg.image
Presiden Prancis, Perdana Menteri Penjajah Zionis Netanyahu, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Inggris, dan lainnya dalam aksi solidaritas untuk Prancis. (Foto; AFP)

PARIS (SALAM-ONLINE): Di tengah penjagaan keamanan yang sangat ketat, sejumlah pemimpin dunia, termasuk perwakilan Muslim, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri penjajah Zionis Benjamin Netanyahu, bergabung dengan ratusan ribu warga Prancis, Ahad (11/1) dalam aksi solidaritas untuk para peleceh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang tergabung dalam majalah Charlie Hedbo.

Mereka berpawai menyusuri Paris untuk menghormati para penista Islam yang ditembak mati, Rabu (7/1) lalu.

Reuters melansir, sekitar 2.200 petugas keamanan melindungi demonstran dari kemungkinan adanya serangan. Penembak jitu dari kepolisian siap di atas atap. Juga berpakaian detektif, berbaur di tengah massa. Menjelang acara, ada penggeledahan. Stasiun kereta bawah tanah pun ditutup.

Tujuh belas orang, termasuk wartawan dan polisi, tewas dalam aksi tiga hari yang dimulai dengan serangan penembakan di majalah Charlie Hebdo pada Rabu dan berakhir dengan penyanderaan pada sebuah supermarket, yang menewaskan tiga orang.

“Ini akan menjadi demonstrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang akan ditulis dalam buku-buku sejarah. Kejadian ini harus menunjukkan kekuatan dan martabat rakyat Prancis, yang akan berteriak cinta, kebebasan dan toleransi,” kata Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls.

Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Inggris David Cameron, Perdana Menteri Italia Matteo Renzi, Pemimpin Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, Perdana Menteri penjajah Zionis Benjamin Netanyahu, tampak di antara lebih dari 40 pemimpin dunia lainnya bersama Presiden Francois Hollande.

Baca Juga

Para pemimpin dunia itu, seperti disiarkan langsung CNN, tampak saling bergandengan tangan. Sementara ratusan warga Prancis turut larut seraya menyanyikan lagu kebangsaan Prancis di tengah penjagaan ketat pasukan khusus di sejumlah atap gedung.

Serangan mematikan berawal Rabu (7/1) lalu terhadap mingguan penista Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Charlie Hedbo. Berikutnya dilaporkan aparat keamanan berhasil menembak mati dua bersaudara Kouachi yang jadi terduga pelaku sandera dan serangan itu.

Selain di Paris, aksi solidaritas serupa juga digelar di Brussel, London, Madrid, Kairo, Sydney, Tokyo, dan beberapa kota besar lain di dunia.

Prancis-massa menyanyikan lagu kebangsaan Prancis dalam aksi solidaritas untuk Charlie Hedbo, majalah peleceh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam-jpeg.image
Massa menyanyikan lagu kebangsaan Prancis dalam aksi solidaritas untuk Charlie Hedbo, majalah peleceh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Dilaporkan pula, seorang wanita diburu oleh polisi Prancis sebagai terduga dalam serangan maut tersebut. Namun dikatakan wanita tersebut berhasil meninggalkan Prancis beberapa hari sebelum dieksekusinya para penghina Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu. Dan diyakini wanita tersebut saat ini berada di Suriah. (Reuters/BBC/CNN/Antara)

salam-online

Baca Juga