Film ‘King Suleiman’ di Negara Asalnya, Turki, pun Ditolak
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Korps Muballigh Jakarta (KMJ) Edy Mulyadi mengungkapkan bahwa film ‘King Suleiman’ dikomplain dan ditolak di negara asalnya, Turki.
“Bahwa di negara asalnya, Turki sendiri film ini dikomplain dan ditutup oleh pemerintah,” ujar Edy kepada INILAHCOM, Selasa (6/1/2015) sambil menunjukkan bukti komplain pemberitaan dari www.hurriyetdailynews.com.
Selain itu, pernyataan Coorporate Communications Manager ANTV Nugroho Agung Prasetyo kepada media, yang menyebutkan film tersebut adalah cerita fiksi merupakan suatu pembohongan publik.
“Kisah drama tersebut lebih berfokus pada romantika dan intrik, tidak serta-merta membebaskan ANTV dari tanggung jawab atas penistaan terhadap Islam dan kekhalifahan Islam,” katanya.
KMJ menilai tayangan yang di ANTV kini judulnya diganti menjadi ‘Abad Kejayaan’ tersebut berisi pengaburan sejarah terhadap kehidupan Khalifah Sulaiman Al Qanuni sebagai khalifah ke-10 kekhilafahan Utsmaniyah.
Banyak substansi Film ‘King Suleiman’ yang telah mendistorsi sejarah Islam dan melecehkan para Khalifah. Sultan digambarkan sebagai sosok yang cabul, angkuh, dan jauh dari nilai-nilai Islami.
Sejarah mencatat Sultan Sulaiman adalah Sultan Turki Utsmaniyah ke-10 yang berkuasa dari tahun 1520-1566. Dia juga disebut sebagai Sultan Sulaiman Al Qanuni (pemberi hukum). Sultan menjadi peletak dasar-dasar hukum Islam menjadi undang-undang kenegaraan yang kemudian diterapkan selama lebih dari 300 tahun. Bagi bangsa-bangsa Barat, dia dikenal sebagai Suleyman the Magnificent (Suleiman yang luar biasa) sekaligus sebagai tokoh penting Eropa pada abad ke-16.
“Tayangan itu juga sekaligus menghina dan merendahkan, yang bisa membelokkan pemahaman ummat Islam dan publik secara luas terhadap ajaran dan kebudayaan Islam,” kata Edy.
Sumber: Inilah.com
salam-online