‘Aktor Intelektual’ Penyerangan ke Az Zikra Terus Didalami

Bogor-Aktor Intelektual Penyerangan ke Az Zikra Terus Didalami-jpeg.imageBOGOR (SALAM-ONLINE): Kasus penyerangan terhadap permukiman Islam Az Zikra sebenarnya sudah bisa ditelusuri. Kapolres Bogor AKBP Sonny Mulyanto mengungkap, ada empat orang pengikut Syiah dalam serangan pada Rabu (11/2) malam tersebut.

Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Ustadz Arifin Ilham dengan Kapolres Bogor pada Kamis (13/2) malam lalu di Majelis Az Zikra.

Polres Bogor sendiri telah menetapkan 5 orang sebagai pelaku utama tindakan anarkis ini. Mereka adalah adalah IH, IB, HT, SY dan SA. “Mereka berasal dari Ciledug,” ungkap Kanit I Resum Polres Bogor, Ipda Enjo Sutarjo, SH, kepada wartawan dari beberapa media yang menemuinya, dikutip dari Islampos, Senin (16/2).

Menurut Enjo, IB adalah Koordinator Lapangan (Korlap) saat penyerangan ke Majelis Az-Zikra itu. Peran IB menyebar SMS kepada empat pelaku utama lainnya. “Jadi IB adalah ketuanya, sedangkan IH tokohnya,” papar Enjo.

IB bersama empat pelaku lainnya kemudian berangkat dari Ciledug menggunakan mobil dan sepeda motor. Mereka kemudian melakukan pertemuan dengan massa di Cibinong untuk melancarkan aksi ke permukiman Bukit Az-Zikra.

“Para pelaku yang berasal dari wilayah Depok dan Ciledug bertemu di salah satu rumah pelaku berinisial BE di Cibinong,” imbuhnya.

Namun dugaan adanya “aktor intelektual”, “aktor utama” dan “aktor pendukung” di balik penyerbuan itu, kini mengemuka. Hal ini berdasarkan dari informasi yang dikumpulkan dan kesaksian warga perumahan Bukit Az Zikra bernama Agam.

Agam menjadi saksi mata saat para pembela Syiah melakukan tindakan anarkis kepada Faisal Salim, Ketua Penegak Syariat Majelis Az Zikra.

Saat itu, Agam berupaya menyelamatkan Faisal Salim dari amukan pembela Syiah. Merasa mendapatkan serangan balik, seorang pembela Syiah berupaya mengontak “seseorang” untuk mendapatkan bantuan. “Ustadz.. Ustadz.. kami mendapatkan serangan,” ujar Agam menirukan suara pelaku.

Juru bicara Majelis Az-Zikra, Ahmad Syuhada, meminta agar Polisi mau mengusut “aktor intelektual” di balik aksi beringas kelompok Syiah di Majelis Az Zikra ini. “Rupanya ada operator di balik serangan ini. Polisi harus mengungkapnya,” kata dia.

Baca Juga

Untuk proses hukum para pelaku, Ustadz Arifin Ilham menyerahkan sepenuhnya kepada pihak penegak hukum. “Tapi, kalau ini sampai terulang lagi kami akan jihad. Karena puncaknya zikir itu adalah jihad,” tegas Ustadz Arifin.

Hal senada juga dikatakan Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS). ANNAS mendesak pihak Kepolisian Indonesia untuk melakukan tindakan hukum yang semestinya kepada para pelaku penyerangan dan penganiayaan.

“Usut tuntas siapa aktor intelektual di belakang penyerangan tersebut,” tegas Ketua Harian ANNAS KH Athian Ali M. Da’i, Lc, MA.

ANNAS meminta agar Menteri Agama dan Kejaksaan Agug RI lebih serius dalam memantau perkembangan paham Syiah di Indonesia.

“Segera ambil langkah-langkah nyata sebagai antisipasi dini dari konflik Islam dengan Syiah di Indonesia yang mungkin terjadi (lebih besar lag) di masa yang akan datang.”

Sementara itu, Humas Polres Bogor AKBP Ita Puspita Lena, berjanji meneruskan permintaan dari pihak Az-Zikra dan para ulama untuk mengungkap “bos besar” di balik serangan ini.

“Kita sedang mendalami. Kita juga nggak diam,” ujarnya kepada wartawan yang menemuinya di Polres Bogor, Sabtu (14/2).

Ita menambahkan, pihaknya sedang berupaya untuk mendalami bukti-bukti yang telah dikumpulkan. “Kita terus melakukan pendalaman ke lapangan,” terangnya. (Islampos)

salam-online

Baca Juga