Semaraknya Penolakan terhadap Budaya Sesat Valentine’s Day
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sambutan penolakan remaja dan pemuda dari berbagai kota di Indonesia terhadap Valentine’s Day luar biasa semaraknya. Ditambah lagi sejumlah Wali Kota dan pemimpin daerah turut mengeluarkan larangan merayakan hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari ini.
Tentu, ini menambah gairah dan girah para pemuda, remaja dan pelajar Muslim yang, dalam beberapa pekan ini, dengan penuh semangat menggelar kampanye penolakan terhadap Valentine’s Day, budaya kacau dari barat.
Keluarnya larangan untuk merayakan Valentine dari sejumlah kota itu, setidaknya bisa meminimalisir perayaan budaya sesat yang selama ini begitu merasuki banyak pemuda dan remaja Indonesia itu.
Aneh, memang, budaya yang bertujuan untuk merusak generasi penerus bangsa itu justru dirayakan di negara mayoritas Muslim ini. Demikianlah, begitu masifnya harakatul irtidad (gerakan pemurtadan) menggarap generasi muda Islam khususnya sehingga banyak di antara mereka yang berpaling dari keyakinan Islam dan merasa lebih “gaul” dengan budaya permisivisme (serba boleh).
Alhamdulillah, tahun ini banyak generasi muda yang mensyi’arkan penolakan budaya sesat ini. Para pelajar Muslim, santri, remaja masjid, rohis, dan lainnya beramai-ramai menyatakan penolakannya.
Foto-foto yang diupload redaksi ini hanyalah beberapa di antara sekian banyak foto yang menyemarakkan penolakan budaya sesat dan menyesatkan itu. Semoga di tahun-tahun berikutnya lebih banyak lagi generasi muda khususnya yang sadar, dan kampanye penolakan dilakukan lebih marak dan masif lagi dari sebelumnya. (so)