Ada Teror Ingin Gagalkan Acara, Tabligh Akbar ‘Menjaga NKRI dari Bahaya Syiah’ Berjalan Lancar
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Acara Tabligh Akbar ‘Memperkokoh Akidah Ahlussunnah wal Jamaah, Menjaga NKRI dari Bahaya Syiah’ hari ini, Ahad (22/3), di Jakarta, berjalan lancar. Acara yang semula akan dilaksanakan di Masjid Fatahillah Komplek KPAD Bulak Rantai, Kramat Jati, itu pindah ke Wisma Andini, Condet, Jakarta Timur.
Sekitar pukul 7 pagi, dua jam sebelum acara dimulai, ada seseorang yang tiba-tiba datang bersama Ketua RT setempat untuk meminta panitia dari Lembaga Dakwah Kemuliaan Islam (LDKI) agar menurunkan spanduk Tabligh Akbar. Untuk menjaga kondusivitas, semula panitia menurunkan spanduk, namun tak lama kemudian dipasang kembali.
Adalah Habib Ahmad Zein Alkaff dan Ustadz Dr Haidar Bawazir, keduanya sebagai pembicara, yang minta spanduk dipasang kembali, karena acara ini sudah diketahui dan mendapat dukungan Polsek setempat. Habib Zein juga menjelaskan acara Tabligh Akbar dengan tema tersebut di atas, dan sedikit mengungkap tentang Syiah.
Setelah mendapat penjelasan itu, Ketua RT, Ketua RW, bahkan Lurah dan Camat setempat sangat mendukung acara ini. Pihak keamanan, kepolisian dan Dandim, juga menyatakan dukungannya.
Sabtu (22/3) malam, sebelum acara berlangsung Ahad, pihak pengelola tempat acara, sempat mendapat teror melalui telepon. Si penelepon alias peneror, mengaku dari kepolisian dan meminta agar acara dibatalkan karena tak memiliki izin.
Setelah panitia mengonfirmasi dan menjelaskan kepada pengelola tempat dilangsungkannya acara, bahwa sudah ada pemberitahuan kepada pihak kepolisian, termasuk dukungan pengamanan dari aparat, diketahuilah, telepon itu dari mereka yang mencoba meneror agar Tabligh Akbar batal di tempat tersebut.
Dan, yang mencoba berupaya untuk menggagalkan acara ini, kata salah seorang panitia, mereka harus gigit jari.
“Karena dari RT, RW, Lurah, Camat, Polsek dan Dandim, mendukung acara yang intinya bertujuan untuk memberikan pencerahan kepada umat Islam, termasuk pengetahuan tentang Syiah, sehingga umat dan aparat memahami, dan merasa punya tanggung jawab untuk menjaga negara ini dari bahaya Syiah,” ujarnya.
Acara yang berlangsung hingga menjelang waktu Zuhur itu berjalan lancar dan para hadirin dengan sangat antusias menyimak paparan para pembicara berkaitan dengan Syiah. Tampil sebagai pembicara Habib Ahmad Zein Alkaf (Pengurus MUI Jatim/Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim), Dr Abdul Chair Ramadhan, SH, MM, MH (anggota Komisi Hukum dan Perundang-undangan MUI Pusat), Ustadz Dokter Haidar Bawazir dan Munarman, SH (Pengacara & Praktisi Hukum).
Dalam acara ini panitia membagikan secara gratis dua buku, masing-masing berjudul ‘Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia’ (buku panduan dari MUI) serta ‘Ekspor Revolusi Syiah ke Indonesia’ yang ditulis Habib Ahmad Zein Alkaf.
Ketika Sesi dialog dibuka, hanya beberapa hadirin yang mendapat kesempatan untuk bertanya dan merespon tentang apa yang disampaikan para pembicara, berhubung waktu yang terbatas. Pernyataan sikap berkaitan dengan Syiah dari Lembaga Kemuliaan Dakwah Islam sebagai pihak penyelenggara, mengakhiri acara Tabligh Akbar ini. (is/so)