Jangan Ditiru, Menteri Jokowi Ini Malah Bagi-bagi Rokok ke Rakyat Miskin

Mensos bagi-bagi rokok ke rakyat miskin warga rimba jambi, tragis-1-jpeg.image
Mensos Khofihah saat memberikan bantuan kepada warga Rimba Jambi

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Parah, ini jangan ditiru. Menteri Jokowi ini malah bagi-bagi rokok ke rakyat miskin. Lantaran itu, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indah Parawansa mendapat kritikan tajam dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Khofifah membagikan rokok pada warga miskin Rimba di Bukit Duabelas Kabupaten Sarolangun-Batanghari, Jambi. Tindakan ini melanggar Peraturan Pemerintah dan juga merusak kesehatan dan mendorong warga, khususnya rakyat miskin, untuk mengonsumsi sesuatu yang oleh pemerintah sendiri telah dikampanyekan melalui Kementerian Kesehatan, untuk dihindari.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memprotes keras aksi Mensos ini. Pembagian rokok diberikan menyusul kasus meninggalnya 11 orang Rimba karena kekurangan pangan.

Anggota Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi ‎menganggap tindakan Mensos tersebut melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Produk Tembakau sebagai Zat Adiktif bagi Kesehatan.

“Pembagian rokok secara cuma-cuma adalah tindakan nggak pantas, bahkan melanggar PP 109 Tahun 2012. Dalam PP itu, siapa saja dilarang membagikan produk rokok kepada siapa pun. Lha ini yang melakukan justru pejabat negara, tragis sekali,” keluh dia dalam keterangan resmi yang dikutip redaksi dari Liputan6.com, Ahad (22/3/2015).

Tindakan Mensos, kata Tulus, sangat ‎bertolakbelakang atau kontraproduktif dengan upaya pemerintah mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Sebab faktanya, tambah dia, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2014, salah satu pemicu kemiskinan di rumah tangga miskin adalah konsumsi rokok.

Dia menjelaskan, rokok menduduki urutan kedua dari barang yang dikonsumsi oleh rumah tangga miskin. Tulus juga menuding ada sponsor dari perusahaan rokok raksasa dalam kegiatan sosial Khofifah itu.

“Patut diduga bahwa tindakan Mensos disponsori industri rokok besar untuk mempromosikan produknya. Dan dengan membagikan rokok, itu artinya Mensos justru pro pada kemiskinan,” tegasnya.

Baca Juga

Mensos Khofifah Indar Parawansa belum lama ini blusukan memberi bantuan seperti baju kaos sebanyak 180 potong, rokok segala jenis merek sebanyak 15 slof, dan kebutuhan pokok lain kepada orang Rimba di Provinsi Jambi. Bantuan tersebut diserahkan setelah ada 11 orang Rimba di tiga kelompok meninggal secara beruntun‎ karena kelaparan.

Khofifah sendiri membenarkan bahwa pihaknya memberi bantuan berupa rokok kepada orang rimba di Jambi itu saat menjenguk keluarga dari 11 orang rimba yang meninggal karena kelaparan, Kamis (12/3) lalu.

Khofifah menjelaskan, pada awalnya dia tidak mengetahui di antara bantuan yang diberikan secara simbolik itu ada 15 slof rokok dengan berbagai merek. Namun, ketika dikonfirmasi ke tim yang bertanggungjawab terhadap kunjungannya, ternyata orang rimba biasa menggunakan rokok sebagai pengusir nyamuk.

“Saat di lokasi orang dalam, saya tanya tim, kenapa ada rokok? Katanya bagi orang rimba, rokok itu sebagai pengusir nyamuk,” ungkap Khofifah melalui pesan singkatnya kepada dakwatuna.com, Jumat (20/3).

Mensos bagi-bagi rokok ke rakyat miskin warga rimba jambi, tragis-2-jpeg.image
Mensos Khofifah (tengah) saat memberikan bantuan kepada warga Rimba Jambi

Duh, antara kampanye kesehatan dengan merokok untuk “mengusir nyamuk” (mungkin dijadikan dalih untuk menjaga kesehatan juga), benar-benar beda tipis.

Tentu saja, rokok bukan untuk pengusir nyamuk. Kenapa tidak diberi bantuan ‘obat’ penyemprot nyamuk? (Liputan6/dakwatuna/salam-online)

Baca Juga