Terkait Foto Istri & Adik Ahok Pimpin Rapat, Panitia Hak Angket: “Ada Indikasi Nepotisme”

Ahok-istri dan adik_ahok_pimpin_rapat-sumber foto-rmol-jpeg.imageJAKARTA (SALAM-ONLINE): Foto Istri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Veronica Tan, dan Harry Basuki (Adik Ahok) saat rapat di Balaikota dan duduk di kursi pimpinan, masuk dalam ranah pembahasan panitia hak angket DPRD DKI Jakarta.

Ketua panitia angket DPRD DKI Jakarta Ongen Sangaji mengungkapkan hasil rapat hak angket yang dilaksanakan terbuka di gedung DPRD hari ini, Jumat (13/3). Kesimpulannya, ada dugaan nepotisme dari foto yang menggambarkan istri dan adik Ahok tengah memimpin rapat didampingi Deputi Kebudayaan dan Pariwisata Sylviana Murni itu.

“Kesimpulan awal hasil penyelidikan tim angket kepada bu Silvyana mendapatkan tiga kesimpulan. Yang pertama bahwa benar revitasasi kota tua menggunakan APBD dan CSR dari perusahaan swasta, kedua adalah istri dan adik Gubernur memberikan pengarahan detail kepada SKPD terkait revitalisasi kota tua. Yang terakhir adalah adanya indikasi nepotisme di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta,” ujar Ongen, Jumat (13/3) seperti dikutip RMOL.co.

Setelah dicecar oleh tim panitia hak angket berkali-kali, akhirnya Sylviana mengaku bila Veronica sudah beberapa kali mengikuti rapat dengan tema revitalisasi Kota Tua. Dan yang mengejutkan lagi adalah, Sylviana mengungkapkan bila kapasitas Veronica dalam foto tersebut hanyalah sebagai inisiator. Bukan sebagai Ketua PKK yang dijabatnya selaku istri DKI 1.

Sementara itu, posisi adik Ahok, Harry Basuki ternyata sebagai ahli pariwisata. Latar belakang Harry di bidang pariwisata yang menjadikan pria ini mendapat posisi duduk di kursi pimpinan rapat.

Selain itu, dari rapat tersebut juga diketahui bahwa Veronica kerap mengikuti perkembangann program revitalisasi Kota Tua. Ia tidak menampik jika wanita berusia 48 tahun ini juga kerap memberikan masukan untuk program revitalisasi Kota Tua.

Baca Juga

Sylviana menambahkan bahwa pihaknya juga mengundang komunitas seniman dan budayawan terkait revitalisasi itu. Namun Sylviana tidak menyebutkan apakah undangan tersebut hadir atau tidak.

“Sejak dahulu pun sudah beberapa gubernur sangat konsentrasi pada kawasan Kota Tua. Artinya, Kota Tua ini satu hal yang merupakan aset Pemerintah Provinsi DKI yang perlu direvitalisasi. Jadi bukan baru sekarang, tapi sudah beberapa gubernur sebelumnya,” kata Sylviana.

Sumber: RMOL.co

salam-online

Baca Juga