Benci Islam, Wanita Amerika Ini Gelar Lomba Menggambar Nabi Muhammad
DALLAS (SALAM-ONLINE): Saking bencinya pada Islam dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Presiden American Freedom Defense Initiative (AFDI), Pamela Geller, menyelenggarakan eksibisi (pameran) anti-Islam dan lomba menggambar kartun Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wa sallam), Ahad (3/5).
Organisasi yang dilukiskan The Southern Poverty Law Center sebagai kelompok yang menaruh kebencian itu telah mensponsori kampanye-kampanye iklan anti-Islam pada sistem-sistem transit transportasi di seantero Amerika.
American Freedom Defense Initiative, sebuah organisasi yang secara aktif terus menyebarkan kebencian terhadap Muslim di Amerika Serikat. Presiden lembaga tersebut, Pamela Geller, berdalih kegiatan yang diadakannya bertujuan untuk mengusung kebebasan berpendapat sebagai respon dari serangan mematikan ketika Nabi Muhammad dijadikan karikatur di majalah penista Charlie Hebdo. Gambar terbaik dari lomba tersebut diganjar hadiah sebesar 10 ribu US Dollar.
Tak hanya menawarkan hadiah 10.000 dolar AS untuk pembuatan kartun Nabi yang dinilai terbaik. Mereka juga menyiapkan 2.500 dolar AS untuk pemenang “People’s Choice Award”.
Geller terkenal sebagai pembenci Islam. Pada 2010, dia memimpin demonstrasi ke situs yang akan dijadikan pusat Islam dekat gedung World Trade Center yang sudah hancur.
Eksibisi dan lomba membuat karikatur Nabi Muhammad itu bisa jadi mengundang kemarahan dua pria bersenjata yang melepaskan tembakan di acara tersebut. Serangan pada Ahad (3/5) itu terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat di areal parkir The Curtis Culwell Center, satu arena di dalam ruang di Garland, sebelah timur laut Dallas.
Geert Wilders, seorang politisi Belanda yang dikenal anti-Islam termasuk di antara pembicara dalam acara itu. Ia masuk dalam daftar Al-Qaidah, yang diancam dibunuh.
Dua pria bersenjata itu turun di depan bangunan dari satu kendaraan begitu acara bertajuk “Muhammad Art Exhibit” tersebut akan berakhir. Mereka mulai menembak dengan menyasar seorang satpam, dan melukai kakinya, kata juru bicara polisi, Joe Harn.
Para polisi Garland yang berada di acara itu langsung membantu sang satpam, lalu terlibat kontak senjata dengan kedua pria bersenjata tersebut. Keduanya lalu tertembak mati, kata Harn.
Polisi menyatakan mereka belum menentukan identitas dua pria bersenjata itu apakah mereka terkait dengan kritik acara tersebut yang telah menyatakan diri anti-Islam.
Sebagai langkah waspada, satu regu penjinak bom polisi mengecek mobil dua terduga tersebut, dan areal The Culwell Ceenter itu dikosongkan, kata juru bicara polisi kota Joe Harn.
Tidak ada korban lagi selain kedua penembak tersebut karena kebanyakan orang berada di dalam arena ketika kejadian itu berlangsung.
Orang-orang tidak menyadari kejadian tersebut sampai polisi masuk gedung dan menyarankan mereka tetap berada di dalam ruangan karena baku tembak itu.
“Saya tidak tahu siapa mereka, kecuali mereka telah meninggal, ” kata Joe Harn kepada Reuters.
Pelukisan Nabi Muhammad adalah sebagai serangan terhadap Islam. Penistaan Barat yang melukiskan Nabi itu membuat marah kaum Muslimin. Itu sebagai provokasi agar terjadi serangan dari mereka yang tidak menyukai Nabi yang mulia dinista.
Sebagian besar dari seketar 200 orang yang menghadiri acara itu masih berada di dalam ruangan saat penembakan dan tak menyadari apa yang telah terjadi sampai polisi datang ke gedung itu dan memberitahu orang-orang untuk tetap tinggal di dalam.
Walikota mengatakan pihaknya mengizinkan penyelenggaraan acara itu walaupun para pejabat tahu tema yang diusung penyelenggara dapat memicu satu serangan.
Namun polisi akhirnya membubarkan acara provokatif itu. Peserta dan semua yang hadir dievakuasi setelah otoritas setempat mendapat laporan adanya tembakan di luar bangunan.
Sumber: Antara
salam-online