Pemuda Muhammadiyah: “Daripada Bikin Kontroversi, Lebih Baik Menag Fokus Urus Umat”

Pemuda Muhammadiyah-logo-jpeg.imageJAKARTA (SALAM-ONLINE): Umat Islam Indonesia saat ini sedang menghadapi banyak masalah. Karena itu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin harus fokus mengatasinya.

“PWPM Sumut mendesak agar Menag Lukman Hakim Saifuddin lebih fokus terhadap urusan keumatan ketimbang urusan sepele,” jelas Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara, M. Basir Hasibuan, Rabu (20/5) seperti dikutip RMOL.CO.

Mengingat banyaknya masalah yang mendera umat, Menteri Lukman jangan sampai membuat kebijakan yang menyulut kontroversi. Sebut misalnya pembacaan Al-Qur’an dengan langgam Jawa saat peringatan Isra’ Mi’raj di Istana Sabtu (16/5) malam lalu.

“Penggunaan langgam Jawa dalam acara Isra’ Mi’raj menuai kontroversi di kalangan ulama. Seolah-olah (baca Al-Qur’an) diperbolehkan menggunakan langgam Jawa, Batak, Aceh, Madura,” ungkapnya.

Apalagi perubahan penggunaan langgam dikhawatirkan akan mengurangi makna. “Sedikit saja bunyi hurufnya berbeda, maknanya berbeda,” ujarnya.

Karena pembacaan Al-Qur’an dengan langgam Jawa tersebut menuai polemik, Menag disibukkan untuk mengklarifikasi. Apalagi Menag mengakui bahwa itu atas permintaannya.

Baca Juga

“Ketimbang urusan yang sepele, Pemuda Muhammadiyah mendesak Menag lebih fokus pada penataan kurikulum pesantren agar anak muda tidak tersusupi ISIS, penataan ibadah haji dan urusan Syiah yang jelas mendangkalkan akidah umat Islam,” tandasnya.

Menteri Lukman mengakui pembacaan Al-Qur’an dengan cengkok atau langgam Jawa oleh qori Muhammad Yasser Arafat murni usulannya. “Untuk menunjukkan kepada pihak luar bahwa Indonesia mempunyai tradisi yang sangat kaya sejak ratusan tahun lalu terkait dengan pembacaan Al-Qur’an,” dalih politikus PPP ini.

Sumber: RMOL.CO

salam-online

Baca Juga