Rencana Gencatan Senjata, Analis Yaman: ‘Jangan Mudah Percaya dengan Syiah Houthi’

A tribesman, loyal to the al-Houthi Shi'ite rebel group, performs a traditional dance at the conclusion of a two-day tribal gathering in the northwestern Yemeni province of Saada, on the border with Saudi Arabia(Khaled Abdullah/Reuters photo)
Pemberontak Syiah Houthi Yaman (Foto: Reuters)

SHAN’A (SALAM-ONLINE): Analis Yaman mengatakan, koalisi negara-negara Arab pimpinan Saudi sebaiknya jangan mudah percaya dengan rencana gencatan senjata dengan pemberontak Syiah Houthi dan para loyalis Abdullah Saleh di Yaman. Gencatan senjata ini malah akan digunakan untuk menjarah bahan bantuan yang kemudian bisa menguatkan kembali posisi mereka.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al Jubeir, pada Jumat (8/5) lalu mengumumkan, gencatan senjata digunakan untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

“Gencatan senjata untuk mendistribusikan bantuan dilakukan selama 5 hari, mulai Selasa (12/5) ini. Perjanjian damai ini bisa diperpanjang jika pemberontak Syiah memenuhi syarat dan komitmennya,” kata Adel seperti dikutip Aljazeera, Senin (11/5).

Juru bicara loyalis Abdullah Saleh dan pemberontak Syiah Houthi, Kolonel Luqman Ghaleb mendukung penuh rencana gencatan senjata tersebut.

Baca Juga

“Siapa yang melanggar perjanjian ini, baik itu Al-Qaidah atau yang lainnya, maka kami akan menindaknya, karena itu sebuah tindakan yang tak adil,” ujarnya.

Seperti diberitakan, desakan gencatan senjata dilakukan sebagai rasa prihatin terhadap warga sipil Yaman yang sedang kesusahan. Gencatan senjata nanti diprediksi tak bisa banyak diharapkan, mengingat milisi pemberontak Syiah sudah terbiasa dengan ingkar janji. (ay/salam-online)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga