JAKARTA (SALAM-ONLINE): Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando membela Jokowi yang mendapat kritikan karena minum menggunakan tangan kiri.
Saat berbuka puasa dengan anak-anak yatim di istana negara, Kamis (18/6), Jokowi minum menggunakan tangan kiri sambil berdiri. Perilaku sang presiden ini ramai mendapatkan kritikan, khususnya di media sosial. Apalagi, Jokowi minum di depan anak-anak yang bisa menjadi contoh buruk, karena selama ini mereka diajarkan makan dan minum menggunakan tangan kanan.
Namun, Ade Armando yang biasa berbeda dengan kalangan Islam, membela Jokowi, melalui tulisan di situs Madina Online yang dia pimpin.
“Berbagai komentator di media sosial mempersoalkan betapa buruknya perilaku Jokowi yang memberi contoh yang bertentangan dengan ajaran Islam kepada anak-anak. Dengan perilaku itu, sebagian pihak menganggap Jokowi tidak layak menjadi pemimpin Indonesia,” tulis Ade Armando.
Menurutnya, bagi sebagian umat Islam yang rasional, apalagi bagi kalangan non-Islam, ini tentu saja menggelikan. Namun, ini benar-benar terjadi dan menggambarkan betapa besarnya kebencian terhadap Jokowi dan betapa terbelakangnya cara bergama sebagian masyarakat di Indonesia.
Selanjutnya Ade Armando menafikan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam perilhal larangan makan dan minum menggunakan tangan kiri.
“Biasanya orang-orang ini akan merujuk pada hadits yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad memang pernah melarang perilaku semacam itu. Salah satu hadits yang diriwayatkan Muslim misalnya menujukkan Nabi Muhammad pernah mengatakan: ‘Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa, maka hendaknya dia muntahkan’,” tulisnya lagi.
Dalam hadits lain, ujar Armando, Nabi kabarnya pernah berkata: “Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika kalian minum maka minumlah dengan tangan kanannya, karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya.”
Bagi Armando, hadits semacam ini tak perlu diikuti karena alasan rasional: “Tidak masuk di akal!” ujarnya.
“Apa urusannya Allah melarang orang makan sambil berdiri atau pakai tangan kiri? Membayangkan bahwa ada setan yang makan dengan tangan kiri juga sama absurdnya. Dan kalau setan memang makan dengan tangan kiri apakah dengan begitu bila manusia makan dengan tangan kiri itu berarti mengikuti setan. Lalu kelakuan setan apa lagi yang tidak boleh ditiru?” lanjutnya.
“Hadits soal cara makan dan minum yang benar adalah contoh rujukan yang nampak sangat tidak masuk di akal. Mungkin adalah benar makan sambil duduk adalah lebih sehat daripada makan berdiri, namun tentu saja terasa tidak masuk di akal bila makan berdiri dianggap sebagai tindakan yang akan membawa umat Islam ke dalam neraka,” tulisnya lagi.
Masih menurut Armando, mungkin saja mayoritas masyarakat di dunia memang menggunakan tangan kanan untuk makan, menulis atau berjabat tangan. Tapi, ujarnya, sangat tidak masuk di akal, bila tangan kiri—yang juga ciptaan Allah—adalah bagian tubuh yang tidak boleh digunakan untuk kegiatan terhormat.
“Ini adalah soal kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil. Itu saja,” demikian sejumlah petikan dari tulisan Ade Armando yang berjudul ‘Ketika Keislaman Jokowi Dipersoalkan karena Minum Sambil Berdiri’. (mus/salamonline)
Sumber: madinaonline