Sambut Ramadhan, AQL Gelar Tabligh Akbar ‘Kokohkan Keluarga Indonesia dengan Al-Qur’an’

Tabligh akbar sambut ramadhan di masjid iatiqlal-jpeg.imageJAKARTA (SALAM-ONLINE): Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, AQL Islamic Center menggelar Tabligh Akbar dengan tema “Sambut Ramadhan Kokohkan Keluarga Indonesia dengan Al-Qur’an” di Masjid Istiqlal, Selasa (2/6/2015).

Sekitar 15.000 jamaah dari berbagai pelosok Jabodetabek memadati Istiqlal hingga lantai empat masjid tersebut.

Tabligh Akbar digelar dalam rangka mengokohkan kembali lembaga keluarga Indonesia yang sedang menghadapi ancaman serius dari berbagai penyakit sosial, terutama narkoba dan pornografi.

Tabligh Akbar dihadiri tokoh zakat nasional Prof Dr KH Didin Hafidhuddin M.Si, pimpinan AQL Islamc Center Ustadz Bachtiar Nasir, Lc, Direktur Pemberdayaan Keluarga & Kelembagaan Sosial Kemensos Drs Hasbullah dan Aktivis Muslimah Oki Setiana Dewi.

Tampil pula, penghafal Qur’an cilik Hilya (Juara Pertama Hafizh Indonesia RCTI 2013) dan Mas Bro (Juara Favorit Hafizh Qur’an Trans7 2014). Hilya, pada usianya yang saat ini 7 tahun sudah hafal Al-Qur’an 18 Juz, sedangkan Mas Bro di usia 5 tahun sudah hafal Al-Qur’an 3 Juz.

Dalam kesempatan ini Ustadz Bachtiar Nasir menegaskan bahwa Al-Qur’an menjadi solusi besar bagi anak-anak yang telah menjadi korban penyakit sosial, seperti narkoba dan pornografi.

“Dari pengalaman saya membuat acara Al-Qur’an di televisi, cukup menginspirasi keluarga dan anak-anak di pelosok Indonesia untuk menghafal Al Qur’an,” katanya.

Ia menambahkan, cara mengokohkan keluarga berdasarkan Al-Qur’an perlu diterapkan sejak dini, agar ketika tumbuh menjadi dewasa, anak-anak dapat memahami apa yang orang tuanya ajarkan.

Baca Juga

“Pemahaman Al-Qur’an harus diterapkan sejak dini, agar ketika dewasa tidak menyalahgunakan aturan yang sudah ditetapkan dalam Islam,“ tegas Ustadz Bachtiar.

Ia melanjutkan, belakangan ini mulai banyak para ayah dan ibu di banyak daerah yang bersungguh-sunguh ingin mendidik anaknya untuk menghafal Al Qur’an.

“Ini sebuah fenomena yang menarik yang harus terus didukung dan difasilitasi, agar dalam 10 atau 20 tahun mendatang, lahir generasi baru Indonesia dengan mindset Al-Qur’an yang kuat,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Drs Hasbullah yang hadir mewakili Mensos Khofifah Indra Parawansa. Menurut Hasbullah, terganggunya kekokohan keluarga di Indonesia, lebih karena adanya intervensi kebudayaan dan pemikiran yang begitu dahsyat telah masuk ke dalam lembaga keluarga.

“Tanpa bisa dibendung, lantaran tidak didukung oleh pemahaman agama yang kuat di keluarga tersebut.”

Ia melanjutkan, banyak keluarga-keluarga muda yang sudah tidak percaya lagi dengan lembaga perkawinan, dan mililih perceraian sebagai alternatif jalan keluar.

“Jika kondisi ini dibiarkan akan sangat membahayakan, karena hancurnya sebuah masyarakat dikarenakan hancurnya kekokohan lembaga keluarga,” tegasnya. (EZ/salamonline)

Baca Juga