Sambut Ramadhan, Din: “Banyak Isu di Media Sosial, Jangan Kotori Bulan Suci”

Konpers penentuan awal ramadhan 2015-1-jpeg.image
Konpers penentuan awal Ramadhan 1436 H/2015 M, Menag didampingi Prof Din Syamsuddin dan KH Ma’ruf Amin (Foto: EZ/salamonline)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin menyampaikan rasa terimakasih kepada Kementerian Agama (Kemenag) yang telah mengupayakan kebersamaan untuk menentukan  awal Puasa Ramadhan serempak di seluruh Indonesia.

Hal itu diungkapkan Din Syamsuddin pada saat konperensi pers Sidang Itsbat di gedung Kemenag, Selasa (16/6).

“Sidang Itsbat berjalan dengan lancar, cepat dan tepat, kami mengapresiasi kinerja Menag untuk mengupayakan kebersamaan dalam menentukan awal Ramadhan,” ujar Din.

Din mengatakan, upaya penyatuan kalender Islam harus selalu dilakukan dan dimaksimalkan oleh pemerintah bersama ulama. Persoalan perbedaan harus diupayakan dengan melakukan pendekatan yang terus menerus.

“Ulama harus selalu dipertemukan bersama pemerintah, agar tidak ada perbedaan terkait menentukan awal Ramadhan. Kunjungan kepada ormas-ormas Islam untuk menyatukan kalender umat Islam Indonesia juga harus selalu diupayakan,” tambahnya.

Din juga mengimbau Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk melakukan pertemuan-pertemuan yang lebih intensif kepada pemerintah agar memunculkan pendekatan yang sama.

Baca Juga

Sehubungan datangnya bulan Ramadhan pada Kamis 18 Juni 2015, Din berharap kita semua dapat mengisi bulan yang mulia ini dengan ibadah yang baik, menghidupkan malam dengan qiyamul lail dan tilawah Al-Qur’an.

“Sambutlah dengan gembira datangnya bulan suci Ramadhan ini, ini bulan penuh berkah dan isi bulan suci ini dengan segala macam ibadah yang baik, qiyamul lail dan mengaji,” harap Din.

Ia mengucapkan selamat dengan datangnya bulan Ramadhan dan berpesan kepada umat Islam, untuk menyambut bulan mulia ini dengan sebaik-baiknya dengan dua orientasi utama.

“Menyambut datangnya bulan Ramadhan, kita harus meningkatkan takwa, menyucikan jiwa (tazkiyatun nasf) dan penguatan diri (taqwiyatun nasf), agar di akhir Ramadhan tampil sebagai pribadi yang bertakwa, dan bulan suci Ramadhan diisi dengan pemaknaan agama yang mendalam,” ucapnya.

Din menambahkan agar umat Islam tetap menjaga ukhuwah Islamiyah. “Jangan mudah terpengaruh oleh isu-isu yang belum terklarifikasi,” pintanya.

“Banyak isu di media sosial yang perlu diklarifikasi, ditabayyun, jangan akhirnya mengotori bulan suci ini dengan hal yang tidak diinginkan,“ tegasnya. (EZ/salamonline)

Baca Juga