TPM: “Tak Besarkan Isu ISIS, Warga Turki Lebih Pikirkan Bagaimana Bantu Rakyat Suriah”

P1050453
Achmad Michdan saat turut memperingati tragedi kapal Mavi Marmara, Ahad (31/5/2015) di Istanbul. Kapal Mavi Marmara membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza, kemudian ditembaki penjajah Zionis, demikian peristiwa 5 tahun lalu, 9 aktivis kemanusiaan Turki meninggal dan puluhan lainnya luka-luka, termasuk jurnalis Indonesia, Surya Fachrizal. (Foto: mus/salamonline)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Pelaksana Harian Tim Pembela Muslim (TPM), H. Achmad Michdan, SH menegaskan bahwa dirinya bersama tim kemanusiaan Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) berada di Turki pada 29 Mei sampai 3 Juni 2015 lalu adalah dalam rangka memberikan bantuan kemanusiaan terhadap penderitaan yang dirasakan rakyat Suriah.

“Alhamdulillah kami memberikan bantuan langsung kepada warga sipil Suriah, di sana benar-benar membutuhkan bantuan. Saya bersama FIPS berangkat ke Turki untuk membantu rakyat Suriah, bukan untuk bergabung dengan ISIS,“ ujar Achmad Michdan kepada salamonline, usai diterima Wakil Ketua DPR Fadli Zon bersama tim kemanusiaan FIPS, Rabu (17/6) kemarin.

Ia menjelaskan bahwa dirinya bersama tim kemanusiaan FIPS sempat mengalami kesulitan saat mau berangkat menuju Hatay, perbatasan Turki-Suriah.

“Kita dituduh sebagai rombongan yang ingin bergabung dengan ISIS. Alhamdulillah tuduhan tersebut tidak terbukti,“ kata Michdan.

Terkait isu ISIS, rekayasa yang dimainkan oleh Barat terhadap Islam sangat dirasakan oleh Ahmad Michdan. Isu ISIS yang beredar di Indonesia justru berbanding terbalik dengan apa yang terjadi sesungguhnya di Turki dan Suriah.

Baca Juga

Di Turki dan Suriah, isu kelompok ini tidak sebesar seperti di Indonesia. “Sebagian warga Turki sendiri bertanya-tanya apa itu ISIS, siapa pihak di balik ISIS, ada pihak-pihak tertentu yang memfasilitasi,“ tandas Michdan perihal ISIS yang digembar-gemborkan di negeri ini.

Menurutnya, memang ada sesuatu yang begitu besar, rekayasa kebencian terhadap Islam. Ia berharap, pemerintah Indonesia tidak membesar-besarkan isu ISIS sebagai pengalihan isu atas apa yang terjadi di Indonesia.

“ISIS tidak populer di Turki dan mereka masyarakat Turki tidak membesarkan isu ISIS, yang mereka pikirkan bagaimana memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Suriah,“ tegasnya.

Akan halnya rezim Basyar Asad, seorang ulama Suriah yang sempat dikunjungi saat di Istanbul, Turki, mengatakan kepada Achmad Michdan dan Tim kemanusiaan FIPS bahwa ada pihak tertentu yang membantu rezim Nushairi tersebut.

“Rezim Basyar Asad sudah tumbang jika tidak ada (negara) yang membantu di belakangnya, karena rezim Suriah ini sebenarnya sudah tidak punya kemampuan lagi,” tutur Michdan menirukan ucapan ulama Suriah tersebut. (EZ/salamonline).

Baca Juga