KH Athian Ali: “Tragedi Tolikara Menunjukkan Umat di Luar Islam tidak Toleran”

KH Athian Ali M. Dai, MA-jpeg.image
KH Athian Ali M. Da’i, MA

HONG KONG (SALAM-ONLINE): Merespon tragedi di Tolikara, Papua, dimana terjadi pembubaran paksa shalat Idul Fitri disertai pembakaran masjid yang berada dekat dengan lokasi shalat Id, Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) KH Athian Ali M. Da’i, Lc, MA menegaskan bahwa kejadian ini semakin menunjukkan tidak adanya toleransi umat di luar Islam.

“Tidak ada agama yang mengajarkan toleransi dengan sempurna, tidak ada umat yang paling toleran sepanjang sejarah manusia, kecuali Islam dan umatnya,” ujar KH Athian dalam rilisnya yang ditulis usai menjadi imam dan khatib Idul Fitri di Lapangan Victoria Park, Hong Kong, Sabtu (18/7) pagi.

Baca Juga

Lihat, kata Athian, melanjutkan, bagaimana nyamannya hidup kaum minoritas memperoleh hak-haknya di negeri yang mayoritas Muslim seperti Indonesia. “Sebaliknya lihat saja, bagaimana nasib minoritas Muslim di sejumlah negara. Jangankan memperoleh haknya, bahkan mereka habis dibantai seperti yang pernah terjadi di Bosnia, Chechnya, kemudian Moro, Patani, Myanmar, dan lainnya,” ungkap Kiai Athian.

Parahnya lagi, ujar Athian, dalam posisi yang masih seimbang saja, umat Islam tetap diperangi. “Itu terjadi di Ambon, Poso, dan kini di Tolikara, Papua,” sesalnya. (mus/salam-online)

Baca Juga